Nakita.id - Menurut Moms, kira-kira bagaimana situasi layanan kesehatan di Indonesia?
Seperti yang Moms ketahui, hingga saat ini, layanan kesehatan masih sulit diakses oleh semua orang Indonesia.
Hal ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat banyaknya orang yang masih belum mendapatkan akses layanan kesehatan yang murah tapi berkualitas di daerahnya akibat beberapa kendala.
Terlebih, di situasi pandemi sekarang yang membatasi ruang gerak masyarakat di luar.
Untuk menjawab permasalahan ini, banyak orang yang akhirnya membuka perusahaan rintisan (start-up) berbasis layanan kesehatan dengan harga terjangkau dan mudah diakes semua orang.
Kemudian, untuk semakin mewujudkan mimpi perusahaan-perusahaan ini, Johnson & Johnson Foundation, bekerja sama dengan Instellar, meluncurkan program perdana "SEHAT Impact Accelerator".
Program yang diluncurkan pada April 2021 lalu ini bertujuan untuk mendukung perusahaan berbasis teknologi di Indonesia, yang menggunakan model bisnis inovatif untuk membuat layanan kesehatan berkualitas lebih mudah diakses semua orang.
Pada kesempatan ini, ada sebanyak 48 perusahaan untuk mendaftar sebagai peserta,.
Kemudian, dari 48 peserta, tersisa sembilan finalis yang diberi kesempatan untuk mempromosikan perusahaan mereka ke komunitas bisnis yang lebih luas, dan bersaing untuk mendapatkan pendanaan.
Dalam upacara penghargaan yang diadakan Senin (6/12/2021), Presiden Direktur PT Johnson & Johnson Indonesia Sawan Malik memberikan kata sambutannya.
"Di Johnson & Johnson Foundation dan Global Community Impact, kami bekerja sama dengan sektor publik, swasta, dan filantropi untuk mengkatalisasi investasi dan mendukung ekosistem kesehatan," ucapnya dalam kata sambutan.
Menurut Malik, hal seperti ini membantunya untuk mengejar ide terbaik yang mendorong batasan, dan memunculkan peluang baru untuk memajukan sistem perawatan kesehatan.
"Mengingat tantangan yang ditimbulkan oleh COVID-19, saat ini bukanlah waktu yang paling mudah untuk menjadi bagian dari akselerator. Namun, saya telah menyaksikan semangat dan kecerdasan yang telah dibawa oleh setiap peserta ke perusahaan mereka dan merasa senang dengan semangat kolaborasi yang telah ditunjukkan," ucap Malik dengan bangga.
Dalam akhir kata, Malik mengucapkan selamat kepada peserta perusahaan yang telah menyelesaikan program tersebut, dan berharap dapat melihat pertumbuhan di tahun-tahun mendatang.
Dalam upacara penghargaan tersebut, enam perusahaan rintisan akan memperoleh hadiah senilai total US$ 120.000.
Hadiah utama sebesar US$ 40.000 diberikan kepada Ibunda, platform teknologi kesehatan online-to-offline yang mendukung orang-orang yang berjuang dengan masalah kesehatan jiwa.
Selain itu, sebagai runner-up, Wecare dan Cooklab masing-masing menerima US$ 25.000.
Terakhir, sebagai honorable mention, Dietela, Ctscope, dan Neurabot masing-masing menerima US$ 10.000.
Kemudian, pada penghujung acara, Johnson & Johnson Foundation mengumumkan komitmen tambahan sebesar US$ 50 juta untuk Johnson & Johnson Impact Ventures (JJIV).
JJIV ini mempiloti perangkat keuangan inovatif untuk mendukung ekosistem kewirausahaan, termasuk insentif berbasis hasil dan dukungan untuk akselerator bisnis berdampak yang berfokus pada kesehatan.
JJIV bekerja untuk memastikan pengusaha dan wirausahawan bidang kesehatan memiliki akses ke pasien, jaringan, dan keahlian untuk memelopori inovasi inklusif bagi garis depan perawatan.
Informasi lebih lanjut dapat dilihat di https://impactventures.jnj.com/.
Baca Juga: Zaman Semakin Canggih, Layanan Kesehatan Bisa Mudah Diakses Didapatkan
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR