Menurut penjelasan dr. Chin, dirinya pernah berpikir kalau vaping bisa menggantikan kebiasaan merokok.
"Akan tetapi, seiring waktu, kita tahu bahwa vaping sendiri mungkin sama bahayanya dengan merokok," tegas dr. Chin, seperti yang disampaikan secara langsung dalam acara Virtual Media Briefing "Perawatan Kanker Paru Holistik di Parkway Cancer Centre (PCC) Singapore dan CanHOPE" pada Rabu (8/12/2021).
"Utamanya adalah, karena di dalam vaping sendiri terdapat bahan-bahan yang bisa menyebabkan kanker paru-paru," jelasnya.
Melansir laman resmi American Lung Association, cairan vaping sendiri mengandung nikotin, propilen glikol, karsinogen, dan lain-lain.
Sebagai informasi, nikotin adalah bahan yang membuat para perokok kecanduan.
Kemudian, propilen glikol yang adalah bahan aditif yang sering ditemukan dalam makanan, bahkan cat.
Lalu, ada karsinogen, bahan kimia yang disebut-sebut bisa sebabkan kanker paru-paru.
Selain itu, dr. Chin juga menyampaikan bahwa kebiasaan vaping tak hanya berdampak pada kanker paru-paru saja.
"Mereka juga bisa mengalami sesak napas secara mendadak, bahkan sakit-sakitan akibat terpapar bahan dari vaping tersebut," ucapnya.
Masih melansir laman resmi American Lung Association, inilah sederet bahaya vaping pada kesehatan yang Dads harus tahu.
Baca Juga: Jangan Lagi Lakukan, Merokok Dekat Anak-anak Bisa Timbulkan Bahaya Kesehatan yang Tak Main-main
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | America Lung Association |
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR