Nakita.id – Seperti yang telah dipaparkan di artikel sebelumnya, osteomalasia ini adalah masalah serius.
BACA JUGA: Osteoporosis Alias Tulang Rapuh Pada Anak, Sebabkan Gagal Tumbuh
Setelah mengetahui penyebab terjadinya osteomalasia, orangtua wajib tahu mengenai gejala-gejalanya.
Sebab sebelum osteomalasia terjadi, gejalanya sudah bisa dideteksi.
Perlu diketahui, tanpa pemeriksaan medis yang komprehensif, penderita osteomalasia tidak akan menunjukkan gejala sakit yang menonjol.
Meski begitu, ada beberapa gejala umum yang menunjukkan anak mengalami ostemalasia yakni:
BACA JUGA: Unggahan Foto Masa Kecil Celine Evangelista Jadi Sorotan, Kenapa Ya?
* Menonjolnya sambungan antara tulang iga dan tulang rawan di bagian dada.
* Jika tersentuh, tulang terasa lunak dan terasa nyeri.
* Anak mudah rewel karena tulang-tulangnya terasa sakit.
* Mengalami gangguan motorik. Anak menjadi pasif dan takut banyak bergerak atau beraktivitas.
Dia akan merasa sakit kalau duduk dan berdiri pun susah.
* Anak mengalami gangguan pertumbuhan.
Rata-rata tinggi badan dan berat badan penderita osteomalasia lebih rendah dibandingkan anak seusianya.
* Mudah mengalami patah tulang, terutama di bagian tulang panjang seperti tulang lengan atau tulang kaki.
BACA JUGA: Menyentuh Hati, Inilah Yang Dilakukan Seorang Anak Untuk Ibunya
Meski begitu, tulang-tulang lainnya juga berisiko patah.
Tulang patah bisa diketahui jika terasa nyeri, bengkok atau tak normal serta tampak "goyang".
Menurut dr. Ifran Saleh, FICS, DSBO., dari Divisi Orthopaedi dan Traumatologi FKUI-RSCM, penderita osteomalasia sebaiknya segera ditangani untuk mengantisipasi dampak yang lebih parah. "Sebenarnya pengobatannya tak terlalu susah. Kalau sudah diketahui apa penyebabnya bisa dilakukan terapi."
Untuk memastikan sumber penyebab osteomalasia yang diderita anak, ada beberapa tes dan pemeriksaan yang harus dijalani, misalnya tes kalsium dalam darah, tes urin dan sebagainya.
Berikut penanganan yang biasanya dilakukan pada penderita osteomalasia berdasarkan penyebabnya:
BACA JUGA: Jaga Badan, 5 Selebriti Tanah Air Ini Pantang Makan Nasi Putih!
Jika kekurangan kalsium
Jalan satu-satunya memperbanyak konsumsi unsur kalsium sehingga memperkuat kerja sel osteoblas (pembentuk tulang).
Oleh sebab itu, makanan seperti sayur-sayuran, buah, tahu, tempe, ikan teri, daging, yogurt, sangatlah disarankan.
Suplemen kalsium dapat ditambahkan baik yang berbentuk sirup atau tablet dengan konsumsi 1,5 gram per hari.
Kekurangan kalsium juga menyebabkan anak mudah mengalami kram pada otot tangan dan kaki serta terganggunya tekanan darah.
Jika kekurangan vitamin D
Perbanyak mengonsumsi makanan seperti ikan salmon, kuning telur, minyak ikan, dan susu.
Bisa juga dengan sering berjemur di bawah sinar matahari karena akan membantu pembentukan vitamin D dalam tubuh.
Waktu yang tepat untuk berjemur sekitar pukul 7-9 pagi dan sore pada pukul 1617.
Berjemur di luar waktu tersebut justru berbahaya karena matahari banyak mengeluarkan sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker kulit dan katarak.
BACA JUGA: Tak Disangka Kebiasaan Sebelum Tidur Ini Menggangu Kualitas Tidur
Jika karena gangguan ginjal atau hati
Langkah pertama adalah menyembuhkan dulu gangguan/penyakit tersebut.
Biasanya terapi yang dilakukan lebih lama karena gangguan ginjal maupun hati mengganggu metabolisme penyerapan kalsium.
Jika karena pengaruh atau efek samping dari obat-obatan
Seperti steroid maka konsumsi obat itu harus segera dikurangi atau kalau bisa diganti dengan obat yang bisa menyerap kalsium.
BACA JUGA: Tak Disangka Kebiasaan Sebelum Tidur Ini Menggangu Kualitas Tidur
Jika sudah telanjur mengalami patah tulang
Mau tak mau harus dilakukan tindakan seperti gips untuk patah tulang di bagian lengan.
Kalau patah tulang di bagian tungkai atau tulang paha dilakukan dengan biopsi.
Sebenarnya patah tulang pada anak-anak relatif mudah tersambung kembali, yakni sekitar tiga bulanan.
BACA JUGA: Di Indonesia, Seorang Anak 4 Tahun Habisi Nyawa Adiknya Karena Takut Tak Disayang Lagi
Tindakan selanjutnya upaya rehabilitasi atau fisioterapi untuk melatih kemampuan atau keterampilan gerak.
Misalnya, melatih keseimbangan duduk, berdiri, dan berjalan. "Seringkali anak takut bergerak karena rasa nyeri yang luar biasa."
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR