Saat diwawancara oleh tim Nakita, Senin (3/01/2022), Agus Tiyoso, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jakarta memaparkan jika ada peserta didik yang terkonfirmasi Covid-19, pihak sekolah SMPN 1 Jakarta akan melaporkan ke puskesmas terdekat.
Sekolah juga akan melakukan pelacakan bagi siswa yang kontak erat.
Hal ini dilakukan sesuai dengan peraturan SKB Empat Menteri untuk menjamin kesehatan dan keselamatan sekolah ketika PTM 100 persen berlangsung.
"Sesuai dengan SKB Empat Menteri, jika ditemukan satu siswa terpapar maka pihak sekolah akan menghubungi puskesmas terdekat, yakni puskesmas Menteng. Serta akan melakukan tracing dengan siswa yang berkontak langsung," ucap Agus.
Nantinya, pihak sekolah akan memeriksa kondisi kesehatan siswa, anak diwajibkan untuk melakukan test swab jika mengalami gejala yang mengarah pada penularan Covid-19.
"Pihak puskesmas akan datang ke sekolah atau memanggil anak yang kontak untuk melakukan swab," sambungnya.
Baca Juga: Dimulainya PTM 100 Persen, Protokol Kesehatan di Sekolah Harus Dilakukan Secara Ketat
Kondisi PTM memang masih sangat berisiko untuk menularkan virus Covid-19.
Anak bisa saja tertular dan menularkan virus Corona di dalam kelas.
Para peserta didik bisa saja membawa virus Covid-19 yang ada di rumah atau saat sedang dalam perjalanan menuju sekolah.
Maka dari itu, pihak sekolah SMPN 1 Jakarta akan melakukan tracing kepada orangtua jika anak mengalami gejala Covid-19.
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR