Nakita.id - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai diberlakukan.
Sejak Senin (3/1/2022) lalu, beberapa sekolah telah melaksanakan PTM 100 persen.
Setelah hampir dua tahun peserta didik melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), kini siswa dan guru dapat belajar secara optimal di sekolah.
Salah satu sekolah yang telah melakukan PTM 100 persen adalah SMPN 1 Jakarta, Menteng, Jakarta Pusat.
Rupanya, PTM 100 persen ini disambut baik baik oleh siswa, guru, maupun tenaga kependidikan.
Agus Tiyoso, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jakarta, ketika diwawancara oleh Nakita Senin (3/1/2022), mengaku pihaknya optimis jika PTM bisa kembali meningkatkan rasa semangat siswa dalam belajar.
Kejenuhan peserta didik saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang telah berlangsung lama dapat terobati dengan adanya PTM 100 persen.
Agus mengaku jika PJJ memang belum bisa memberikan pembelajaran yang optimal bagi para pelajar.
"Kami 100 persen optimis. Karena dibandingkan PJJ dengan berbagai macam keterbatasan kita sangat senang dengan pemberlakukan PTM 100 persen," ujar Agus Tiyoso dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.
Untuk menerapkan protokol kesehatan di lingkungan sekolah, pihak SMPN 1 Jakarta masih tetap memperhatikan jarak tempat duduk siswa saat belajar.
Di dalam kelas, meja dan bangku diatur agar siswa tidak berkerumun.
Dalam masa pandemi Covid-19, pembelajaran dilaksanakan dengan mengatur jarak antara meja siswa.
Agus mengatakan jika kini jarak meja siswa satu dengan yang lainnya tidak berdekatan.
Bahkan, satu meja hanya ditempati dengan satu orang. Dengan begitu, kini anak belajar tanpa adanya teman sebangku.
Tetapi, jarak siswa pada PTM 100 persen kali ini tidak sejauh saat tahun lalu.
Namun, pihaknya memastikan jarak antar meja siswa masih sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Kalau tahun 2021 jarak antar siswa bisa jauh karena isinya dalam satu kelas hanya 50 persen. Kalau sekarang mungkin karena sudah seratus persen tentu tidak bisa sejauh yang lalu. Tetapi, masih dalam batas yang ditentukan oleh SKB 4 Menteri," jelasnya.
Agus mengatakan jika pengaturan kapasitas dan jarak antar siswa di SMPN 1 Jakarta tak melanggar peraturan.
Meskipun kini sekolah telah menggunakan model 100 persen.
"Jadi, kami sudah atur jarak meja satu dengan yang lainnya yaitu minimal 1 meter. Walaupun 100 persen tetapi tidak melanggar aturan yang diberikan," ujarnya.
Untuk diketahui, sekolah diperbolehkan untuk melaksanakan PTM terbatas jika berada di wilayah dengan PPKM level 1, 2, dan 3.
Ketentuan PTM di masa pandemi telah diatur oleh pemerintah dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri terbaru.
Jumlah kapasitas peserta didik dilakukan secara 100% dari kapasitas ruang kelas.
Para peserta didik dapat melaksanakan PTM dengan waktu paling banyak 6 jam pelajaran.
SMPN 1 Jakarta sendiri memulai jam pelajaran pertama pada pukul 06.30 hingga 10.50 WIB.
"Berikutnya jam pembelajarannya, yang sekarang lebih lama durasinya. Kalau di sekolah kami 6.30 masuk, kemudian pulang itu jam 10.50," pungkas Agus.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR