Nakita.id - Hingga saat ini, masih ada beberapa orang yang menolak mendapatkan vaksin Covid-19.
Berbagai penyebab menjadi alasan mereka yang menolak vaksinasi Covid-19, salah satunya karena efek samping.
Terlebih, ada beberapa pihak yang dinilai rentan untuk mendapatkan vaksin Covid-19, salah satunya ibu hamil.
Tapi sekarang Moms yang sedang hamil tak perlu khawatir.
Kabar bahagia bagi Moms hamil yang akan mendapatkan vaksin.
Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan, bahwa ibu hamil yang divaksinasi Covid-19 dapat menularkan antibodi kepada bayinya.
Penelitian yang dilakukan tim dari New York University (NYU) itu menemukan, bayi baru lahir yang ibunya telah menerima vaksin Pfizer-BioNTech atau Moderna memiliki tingkat antibodi yang tinggi.
Studi tersebut dilakukan tahun 2021 dengan mengukur tingkat antibodi pada 36 bayi baru lahir yang ibunya telah menerima salah satu vaksin messenger RNA (mRNA) yaitu vaksin Pfizer-BioNTech atau vaksin Moderna.
Kemudian, para peneliti menemukan bahwa semua bayi yang baru lahir memiliki tingkat antibodi yang tinggi.
“Imunitas akan diteruskan ke janin melalui tali pusar,” papar dokter kandungan di New York, dr Daniel Roshan dilansir dari Healthline, Senin (10/1/2022).
Hal ini didukung oleh laporan terbaru dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) yang telah menetapkan vaksin Covid-19 aman jika diberikan selama kehamilan.
Penelitian CDC tersebut juga mengamati data kesehatan terhadap lebih dari 40.000 ibu hamil, dan tidak menemukan hubungan antara vaksin dan kelahiran prematur atau berat badan lahir rendah.
“Berita terbaiknya adalah ketika seorang wanita hamil divaksinasi, bayi yang baru lahir memiliki antibodi terhadap Covid. Mendapatkan vaksin Covid bermanfaat untuk ibu dan bayi,” ujar spesialis obstetri dan ginekologi di Pusat Kesehatan Providence Saint John, Dr Sheryl Ross.
Dia menambahkan, sudah banyak bukti penelitian terkait keamanan vaksin ibu hamil untuk mencegah Covid-19.
Bukti lainnya pun menunjukkan keamanan dan efektivitas vaksinasi pada ibu hamil, kelompok yang diketahui mengalami penyakit yang lebih serius dan komplikasi kelahiran ketika mereka terinfeksi Covid-19.
Terkait dengan temuan ini, tim peneliti menuturkan lebih banyak data diperlukan untuk mendalami seberapa besar bayi dapat terlindungi dan bagaimana waktu suntikan vaksin dapat memengaruhi imunitas yang diteruskan dari ibu kepada bayinya.
Mereka juga menyimpulkan, bahwa hasil studi tersebut menambah alasan bagi wanita hamil untuk divaksinasi.
Manfaat vaksinasi pada ibu hamil
Ibu hamil lebih berisiko mengalami komplikasi penyakit apabila terpapar virus corona.
Itulah sebabnya, para dokter telah merekomendasikan vaksinasi Covid-19 bagi ibu hamil sejak vaksin tersedia secara global.
Upaya ini dilakukan bukan hanya untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga melindungi bayi mereka, karena mungkin mengalami kelahiran prematur dibandingkan dengan mereka yang sudah divaksin Covid-19.
“Karena kehamilan menurunkan kekebalan, dianjurkan untuk menerima vaksin pada trimester apa pun,” jelas Roshan.
Menurut studi dari UMass Chan Medical School, wanita hamil dengan infeksi virus corona memiliki risiko lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, memerlukan intubasi, mengalami preeklamsia, kelahiran prematur, hingga kematian pada Moms.
Mengingat tingkat vaksinasi di antara ibu hamil relatif rendah, CDC pun telah mendesak para ibu hamil untuk segera divaksinasi.
“Ini adalah komplikasi yang dapat dicegah dengan mendapatkan vaksin Covid selama kehamilan,” kata Ross.
Sementara itu, riset yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine tahun 2022 menunjukkan, bahwa vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna sangat aman dan efektif pada orang hamil seperti halnya pada orang yang tidak hamil.
"Suntikan (vaksin) tidak terkait dengan komplikasi berbahaya seperti keguguran atau ketidaksuburan seperti yang diyakini beberapa orang," pungkas Ross.
Baca Juga: Vaksin Booster Memang Penting, Tapi Maaf 3 Orang Berikut Ini Tidak Boleh Mendapatkannya
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Ibu Hamil yang Divaksin Covid-19 Menurunkan Antibodi pada Bayinya"
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR