Nakita.id - Vaksin dosis ke-3 sudah bisa didapatkan masyarakat umum.
Tidak hanya lansia dan dewasa, tapi anak usia 6-11 tahun nantinya juga bisa mendapatkan akses vaksin dosis-3.
Vaksin dosis ke-3 atau vaksin booster ini menjadi salah satu program pemerintah untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang sudah tiga tahun berjalan.
Bagi orang tua, kalian wajib tahu tentang rencana Pfizer menyediakan vaksin booster untuk anak di bawah 5 tahun.
Melansir Kompas dan Statnews, Pfizer akan menguji penyuntikan vaksin dosis ke-3 untuk anak usia di bawah 5 tahun.
Ini dilakukan setelah Pfizer menganalisis anak usia 2-4 tahun tak menunjukkan respons imun sekuat yang diharapkan ketika disuntikkan vaksin dosis rendah.
Pfizer telah berencana merilis data studi tentang vaksin anak di akhir tahun nantinya.
Hanya saja jika pengujian dosis ketiga ini berhasil, Pfizer berencana mengajukan izin darurat pada paruh pertama 2022.
Saat ini, Pfizer menguji dosis vaksin anak di bawah 5 tahun dengan hanya 3 mikrogram atau sepersepuluh dosis orang dewasa.
Baca Juga: Badan Demam setelah Mendapatkan Suntikan Vaksin? Ternyata Ini Penyebabnya
Rekomendasi WHO
Semenatara itu, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah merekomendasikan pengurangan dosis vaksin Pfizer untuk anak-anak.
Rekomendasi tersebut dikeluarkan setelah SAGE (Strategic Advisory Group of Expert) mengadakan pertemuan untuk mengevaluasi vaksin.
Dalam kesempatan tersebut disampaikan kalau dosis yang diberikan untuk anak di bawah 12 tahun adalah 10 mikrogram.
Dosisnya bukan lagi 30 mikrogram sebagaimana ditawarkan kepada yang berusia 12 tahun ke atas.
Sejauh ini, vaksin Pfizer untuk anak usia 5-11 tahun telah disahkan beberapa negara.
Termasuk Amerika Serikat, Kanada, Israel dan Uni Eropa.
WHO juga menerangkan kalau uji klinis vaksin Pfizer tidak ada masalah untuk anak usia 5-11 tahun.
Meski demikian, Pfizer sejak tahun lalu memang telah merekomendasikan pemberian vaksin untuk anak 5-11 tahun diberikan dengan dosis 10 mikrogram.
Baca Juga: Cek Status Vaksin Booster Covid-19 di Aplikasi atau Laman PeduliLindungi
Tentang Vaksin Booster
Sebagai informasi, WHO merekomendasikan vaksin booster diterima selang 4-6 bulan setelah vaksin primer.
Terutama untuk mereka golongan prioritas seperti tenaga kesehatan, lansia, dan orang dewasa.
WHO juga melanjutkan kalau vaksin booster untuk anak belum ada bukti hal itu diperlukan.
"Kami belum memiliki bukti tentang perlunya atau bukti tentang kinerja penguat (pada anak-anak di bawah usia 12 tahun)," kata O'Brien, direktur vaksin WHO.
Ini karena negara dengan tingkat vaksinasi tinggi masih memprioritaskan ketersediaan untuk kelompok risiko tinggi.
Sebelum bisa didistribusikan ke kelompok lain, termasuk anak-anak usia 5-11 atau di bawah 5 tahun.
Sejauh ini, Indonesia sudah memulai pemberian vaksin dosis ke-3 sejak 12 Januari 2021.
Untuk saat ini, vaksin booster hanya diberikan kepada masyarakat usia 18 tahun ke atas dan kelompok lanjut usia.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR