Nakita.id - Apakah Moms melihat ada yang berbeda dari si Kakak akhir-akhir ini?
Tentu Moms senang melihat anak yang sudah beranjak remaja.
Perjalanannya untuk menjadi seorang remaja telah dimulai.
Walaupun begitu, tentu ada berbagai tantangan dalam mendidik seorang remaja.
Perilaku anak remaja cenderung sudah tidak bisa disamakan lagi dengan perilakunya beberapa tahun yang lalu.
Ada berbagai macam perubahan yang terjadi di dalam dirinya termasuk dalam bagaimana ia berinteraksi dengan orang lain.
Salah satu yang seringkali terjadi pada remaja adalah, ia sering menjauh dan tidak ingin berkumpul dengan anggota keluarga lainnya.
Barangkali, hal ini membuat Moms menjadi khawatir jika anak mulai menyembunyikan sesuatu dari Moms.
Apa yang menyebabkan anak mulai memiliki perilaku seperti ini?
Selama ini memang banyak orangtua yang mengkhawatirkan perilaku anak yang satu ini.
Orangtua menjadi cemas apabila nantinya anak susah untuk berinteraksi dan bergaul dengan teman sebayanya atau saudara jauh lainnya di acara keluarga.
Namun, belum tentu perilaku anak yang satu ini membawa dampak buruk ke depannya seperti yang dikhawatirkan oleh Moms.
Biasanya, alasan mengapa anak berdiam diri di kamarnya adalah karena anak sedang mengalami fase isolasi diri.
Salah satu alasan mengapa anak remaja mulai mengalami fase isolasi diri adalah karena privasi.
Ada berbagai macam hal yang ia tidak bisa atau malu untuk menyampaikannya kepada orangtuanya, sehingga ia lebih memilih menyimpannya sendiri.
Melansir dari Verywell Family, hal ini memiliki keterkaitan erat dengan kepercayaan.
Anak yang sudah beranjak remaja cenderung ingin melakukan semuanya sendiri tanpa dibantu oleh orangtuanya.
Hal ini menunjukkan bahwa anak ingin Moms dan Dads percaya bahwa ia memiliki keinginan untuk menjadi seseorang yang independen.
Sampai saat ini, fase mengisolasi diri yang dialami oleh anak remaja masih cenderung dicap buruk.
Fase mengisolasi diri yang terjadi pada remaja tak selamanya buruk, lo, Moms.
Selain karena privasi, bisa jadi kamar adalah tempat ternyaman untuk anak melakukan sesuatu, seperti belajar.
Bisa jadi, anak mulai suka berdiam diri di kamar karena merasa bahwa kamar adalah tempat amannya.
Di kamar, ia bisa mengembalikan energinya untuk berinteraksi dengan orang lain setelah seharian berada di tempat keramaian.
Tak heran jika anak membutuhkan tempat yang lebih tenang dan nyaman.
Belum tentu menjadi hal yang negatif, berdiam diri di kamar bisa jadi hal yang positif karena bersifat mengembalikan energi.
Tak hanya itu saja, Moms, dengan begitu bisa jadi anak yang sudah remaja bisa memahami kapan ia perlu menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri.
Dengan begitu, ia akan lebih mampu memahami situasi emosinya sendiri-sendiri.
Baca Juga: Ciri Perkembangan Anak Pada Masa Kanak-kanak Akhir, Sering Dicap Sebagai Masa Sulit
Walaupun begitu, mungkin Moms ingin tetap berhati-hati dengan perilaku anak yang sudah beranjak remaja ini.
Salah satu hal yang perlu dikhawatirkan adalah ketika anak terlalu lama di dalam kamarnya.
Moms juga perlu mengkhawatirkan jika anak mulai mengalami sederet gejala ini:
1. Kebiasaan makan dan tidur yang berubah drastis
2. Keinginan untuk berinteraksi dengan teman menjadi berkurang
3. Keinginan untuk melakukan hobinya juga menjadi berkurang
Apabila hal ini terjadi, bisa jadi anak sedang mengalami gejala kecemasan di dalam dirinya.
Barangkali, anak menyimpan sesuatu yang tidak ingin Moms dan Dads ketahui.
Namun, jika menujukkan tiga gejala tersebut, sudah saatnya Moms dan Dads turun tangan dan memerlukan bantuan ahli.
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh Moms dan Dads demi menghadapi anak remaja yang mulai sering berdiam diri di kamar?
Tentunya, Moms dan Dads jangan sampai menjadi kelewat batas dan membuat anak menjadi stres karena tak memiliki ruang privasi.
Untuk menghadapinya dengan baik, Moms bisa mulai membiasakan beberapa hal ini:
1. Meminta izin anak terlebih dahulu sebelum membuka tas miliknya
2. Ketuk pintu sebelum masuk kamarnya
3. Jangan membuka ponselnya tanpa izin
4. Biarkan ia memiliki ruang untuk mengobrol bersama teman atau saudara yang datang, tanpa memintanya untuk menjelaskan secara detail
Tak hanya itu saja, anak juga perlu untuk diberi pengertian tentang tanggung jawabnya di rumah, seperti mencuci piring, membersihkan jendela, menyiram tanaman dan lain-lain.
Tak ada salahnya juga bila Moms mengajak anak pergi menghabiskan waktu sehingga anak menjadi lebih terbuka.
Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh, Berikut Cara Ampuh Mengurangi Tingkat Stres pada Remaja
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR