Disimpulkan bahwa, seorang ibu bisa mengalami stres yang dipicu oleh permasalahan di dalam keluarganya maupun dari lingkungan sekitarnya seperti hubungan antar teman, tetangga, atau rekan kerja.
Lebih lanjut, Ayoe menjelaskan bahwa kondisi stres ini akan memicu kecemasan berlebih.
"Kecemasan merupakan suatu kondisi psikologis individu dimana di dalamnya ada beebrapa karakteristik perasaan seperti gelisah, khawatir, takut," kata Ayoe.
"Sebetulnya (stres dan kecemasan) ini adalah hal yang wajar sepanjang tidak mengganggu produktivitas individu tersebut," lanjutnya.
Ayoe bahkan memaparkan, ada stres yang bersifat positif untuk seseorang.
"Di kondisi-kondisi tertentu stres dalam jumlah yang tepat, malah justru bisa menjadi pendukung produktivitas, kita sebutnya yaitu eustress," katanya.
"Eustress merupakan salah satu bentuk stres dengan takaran yang tepat sehingga membuat individu semakin menjadi produktif dan berfungsi dengan baik," kata Ayoe.
Misalnya, merasa stres dan cemas karena tantangan sehari-hari dalam mengasuh anak, bisa mendorong seorang ibu supaya lebih banyak belajar.
Sebaliknya, Ayoe juga memaparkan ada jenis stres yang bisa membawa dampak buruk bagi seseorang.
"Sementara itu, ada kondisi stres yang justru bermanfaat buruk bagi individu yang kita sebut sebagai distresss," jelas Ayoe.
"Distress itu secara jumlah dan takaran serta intensitas sudah sedemikian berat tidak mampu kita kelola dengan baik, sehingga bisa membuat kita menjadi tidak produktif," lanjutnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR