"Ini memang sering terjadi, para ibu harus diingatkan kapan anaknya harus disuntik (diimunisasi) dan kapan harus kembali ke fasilitas kesehatan," kata Prof Sri.
Prof Sri menjelaskan, kalau seorang ibu terlambat atau tidak diberikan informasi, nantinya anak tidak akan mendapatkan perlindungan terhadap penyakit.
"Katakanlah dia tidak diberi suntikan terhadap campak, artinya anak tidak punya perlindungan terhadap penyakit campak, maka mudah sekali tertular," katanya.
Dijelaskan olehnya, penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi (PD3I) itu penyakit yang punya dampak berat.
"Penyakit campak tidak sederhana dia bisa komplikasi ke paru-paru, otak, dan diare yang hebat," kata Prof Sri.
"Anak bisa di rawat berhari-hari karena PD3I tersebut, karena ada komplikasinya atau ditemukan kecacatan bahkan kematian," sambungnya.
Baca Juga: Penasaran Bagaimana Cara Mengisi KMS Posyandu? Begini Penjelasannya
Lebih lanjut, Prof Sri memberi tips supaya para Moms tidak terlambat lagi untuk imunisasi anak.
"Saya lihat di Jepang, para ibu itu selalu bawa catatan atau buku kecil,"kata Prof Sri.
"Waktu itu mungkin belum ada handphone, sekarang kita sudah punya jadi cobalah dicatat kapan anak harus kembali diimunisasi," sambungnya.
Ia pun mengingatkan supaya orangtua tidak boleh cuek dengan jadwal imunisasi anaknya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR