Nakita.id - Moms tentu kerap mendengar mitos vs fakta kehamilan yang banyak beredar di masyarakat.
Biasanya, informasi tersebut sudah diyakini sejak turun temurun.
Banyak orang yang mempercayainya begitu saja tanpa melakukan pengecekan lebih lanjut.
Padahal, tidak semua informasi yang beredar di masyarakat selalu benar.
Salah satunya adalah larangan ibu hamil makan keju.
Sebab, keju diketahui telah dikaitkan dengan wabah Listeria monocytogenes, yang merupakan patogen bawaan makanan yang sangat buruk.
Wabah tersebut dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, atau kematian bayi baru lahir.
Berbeda dengan orang pada umumnya, ibu hamil lebih rentan terhadap Listeria.
Melansir The Kitchn, ternyata memang direkomendasikan ibu hamil untuk menghindari beberapa jenis keju.
Mitos vs fakta mengenai larangan makan keju memang benar adanya karena bisa meningkatkan risiko penyakit listeria. Namun, Moms hamil masih diperbolehkan makan keju jenis tertentu.
“Listeria adalah salah satu dari sedikit penyakit bawaan makanan yang dapat membahayakan wanita hamil dan bayinya,” kata Dr. Tamika August selaku dokter kandungan di Washington DC.
"Ini adalah penyakit langka yang paling umum, tetapi yang dapat menyebabkan kerusakan paling serius," imbuhnya.
Banyak yang meyakini bahwa keju yang sudah dipasteurisasi pasti aman.
Nyatanya, hal itu tidak selalu benar, Moms. Sebab, selain proses pasteurisasi, produsen juga harus memperhatikan kebersihan pasca pateurisasi.
"Pasteurisasi tidak melindungi terhadap kontaminasi susu atau keju pasca-pasteurisasi,” kata Dr. Dennis D'Amico, seorang profesor di Departemen Ilmu Hewan di University of Connecticut.
Moms hamil sebaiknya memilih keju yang lulus uji dari BPOM.
Dokter August lantas menyarankan untuk ibu hamil menghindari keju mewah.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Dilarang Tidur Telentang? Ini Penjelasannya
Jadi mitos vs fakta kehamilan, sebaiknya Moms menghindari keju yang memiliki kadar air tinggi, keasaman rendah, dan rendah garam.
Sebab, lingkungan tersebut sangat mendukung pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
Banyak yang meyakini bila seseorang makan keju yang buruk, maka akan langsung terasa ketika mencobanya.
Hal itu tak sepenuhnya benar, Moms. Sebab, keju yang terkontaminasi patogen, terutama Listeria monocytogenes tidak menunjukkan tanda-tanda pembusukan.
Gejala Listeria mirip dengan gejala flu: mual, muntah, demam, nyeri otot, dan sejenisnya.
Tetapi gejala listeriosis tidak segera muncul; sebenarnya, diperlukan waktu dua hingga 60 hari setelah terpapar hingga gejala-gejala ini muncul.
CDC merekomendasikan ibu hamil untuk menghindari keju ala Meksiko karena sangat berbahaya.
Ibu hamil yang makan keju ala Meksiko 24 kali lebih rentan terkena listeria.
Sedangkan keju yang aman untuk ibu hamil diantaranya keju Swiss, Gouda, Parmesan, dan provolone yang dibuat dari susu pasteurisasi.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR