Para ilmuwan dari Ohio State University pada 2015 lalu, melakukan wawancara dengan seorang wnaita mengenai stres yang dialami, sebelum memberikan makanan tinggi lemak dan berkalori tinggi. Setelah makan, tingkat metabolisme mereka diukur, begitu juga dengan kadar gula darah, kolesterol, insulin, dan kortisol.
Ditemukan bahwa, rata-rata wanita yang mengalami stres selama 24 jam sebelumnya membakar 104 kalori lebih sedikit daripada mereka yang tidak stres. Ini menyebabkan kenaikan berat badan sebanyak 11 pon dalam satu tahun. Selain itu, wanita yang stres juga mempunyai kadar insulin yang lebih tinggi, hormon yang berpengaruh dalam penyimpanan lemak.
3. Malas gerak
Stres membuat seseorang menjadi lebih malas untuk bergerak, sehingga olahraga yang seharusnya dilakukan pun terlewatkan.
Berdiam diri dan lebih banyak menghabiskan waktu duduk, dapat memperkecil kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik. Hal ini tanpa sadar menjadi pemicu terjadinya kenaikan berat badan, saat sedang stress berat.
4. Kurang tidur
Banyak orang yang mengaku mengalami kesulitan tidur saat sedang stres. Penelitian menghubungkan kurang tidur bisa menyebabkan metabolisme melambat.
Tubuh yang terasa lelah juga bisa mengurangi energi dan berkontribusi pada keinginanan makanan tidak sehat, yang bisa memicu terjadinya kenaikan berat badan.
Untuk menghindari berat badan naik saat stress, lakukan beberapa hal di bawah ini.
* Kenali tanda-tanda stres seperti cemas, mudah tersinggung, dan ketegangan otot.
* Konsumsi makanan sehat, seperti gandum utuh dan beberapa jenis buah, serta sayuran. Masukkan beberapa makanan sehat ke dalam menu makan sehari-hari.
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR