Ini mungkin terjadi sebagai akibat dari faktor-faktor seperti mikrobiota usus yang berubah, peningkatan lemak perut, atau gangguan regulasi glukosa.
Hopper kemudian menyarankan untuk memperlakukan minuman dengan pemanis buatan dengan cara yang sama seperti minuman manis lainnya.
Yakni, boleh dikonsumsi sesekali daripada harus meminum ini secara teratur. Apalagi, mengingat dampak jangka panjang yang ditimbulkan.
Minuman dengan pemanis buatan dapat menyebabkan lebih banyak mengidam makanan, sehingga membuatnya kurang ideal bagi mereka yang mencoba mengatur berat badan.
Untuk melihat kembali penjelasan minuman dengan pemanis buatan dapat meningkatkan rasa lapar, cek halaman 2. (*)
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR