Nakita.id - Petai adalah salah satu makanan yang digemari masyarakat Indonesia.
Biasanya petai dimakan bersama sambal, nasi hangat, dan lauk pauk lainnya.
Melansir dari Awakeningstate, Petai atau nama latinnya Parkia speciosa adalah tanaman dari keluarga kacang-kacangan yang bentuknya panjang, pipih dan berwarna hijau cerah.
Makanan ini memiliki aroma yang khas saat dimakan, tak sedikit juga orang-orang yang kurang menyukainya karena berbau menyengat.
Selain itu, banyak juga yang bertanya-tanya apakah aman untuk mengonsumsi petai saat hamil?
Jawabannya adalah, boleh saja asalkan tidak terlalu sering.
Petai memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi, diantaranya ada kalium, mangan, kalsium, besi, seng, tembaga, dan fosfor.
Serta vitamin A dalam bentuk beta-karoten, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B9, folat, dan vitamin C.
Selain itu, makanan ini juga rendah lemak, kaya serat, rendah gula, dan merupakan sumber protein yang baik selama kehamilan.
Seperti yang kita tahu, saat hamil tubuh membutuhkan dua kali lipat jumlah zat besi.
Sebab, zat besi merupakan mineral penting untuk membentuk plasenta bayi yang sedang tumbuh, terutama di trimester ke-2 dan ke-3.
Nah Moms, ada baiknya jika konsumsi petai diimbangi dengan makanan sehat lainnya.
Misalnya seperti stroberi, jeruk, seledri, atau brokoli yang merupakan sumber vitamin C.
Hal ini karena vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi hingga 6 kali lebih banyak.
Selain itu, petai juga tinggi serat sehingga dapat mencegah sembelit dan wasir selama kehamilan.
Terdapat serat larut dalam petai yang manfaatnya bisa membuat kenyang lebih lama, mengurangi kolesterol LDL (jahat), dan memperlambat pelepasan gula dari makanan ke dalam darah.
Serat larut juga dapat megurangi risiko penyakit jantung, diabetes mellitus tipe 2, dan obesitas.
Namun, Moms tetap saja tidak boleh mengonsumsi petai terlalu banyak ya!
Seperti yang kita tahu, baunya yang menyengat susah hilang dan bikin orang sekitar kurang nyaman.
Setelah makan petai, baunya akan tertinggal dalam mulut bahkan susah hilang walaupun sudah sikat gigi.
Selain itu juga baunya juga bertahan dalam sistem ekskresi tubuh kita selama 2-3 hari.
Sehingga membuat urin kita jadi berbau tak sedap.
Petai juga tidak bagus untuk pencernaan kalau dikonsumsi berlebihan.
Moms akan mengalami perut kembung akibat penumpukan gas setelah makan petai.
Gas tersebut terbentuk dari pemecahan karbohidrat kompleks di saluran pencernaan.
Selain itu, kalau dikonsumsi dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan efek buruk pada ginjal.
Nah Moms, kesimpulannya boleh saja makan petai sesekali saat hamil namun jangan berlebihan ya!
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR