Nakita.id – Selama kehamilan, ibu hamil mungkin saja menginginkan makanan tertentu.
Tapi pernah Moms mengidam keju saat hamil?
Secara umum, ngidam kehamilan dimulai pada akhir trimester pertama, cenderung memuncak pada trimester kedua, kemudian menurun saat trimester ketiga berakhir.
Fenomena ngidam biasanya disebabkan oleh perubahan hormon, perubahan sensorik atau ingin mengubah kebutuhan gizi.
Mengidam yang paling umum meliputi makanan manis, buah-buahan, susu, sayuran, cokelat dan bahkan keju.
Mengidam keju selama kehamilan mungkin berarti kekurangan nutrisi tertentu yang dikandungnya, termasuk kalsium atau protein.
Menurut American Pregnancy Association, keinginan ini masuk akal karena kebutuhan kalsium saat tinggi selama kehamilan untuk mendukung tulang, saraf, otot yang kuat.
Kalsium bekerja sama dengan vitamin D, ditemukan dalam produk susu untuk mencegah kelenjar paratiroid melepaskan hormon yang bekerja untuk melemahkan dan melembutkan tulang
Pelemahan tulang ini disebut osteoporosis dan dapat menyebabkan peningkatan risiko patah tulang.
Mengidam keju juga dapat menunjukkan kurangnya protein yang cukup dalam makanan.
Para ahli merekomendasikan agar wanita hamil mengkonsumsi antara 75 dan 100 gram protein setiap hari.
Protein berperan dalam fungsi setiap sistem tubuh mulai dari sistem otot hingga sistem kekebalan tubuh hingga sistem kemih.
Protein ditemukan dalam daging, unggas, ikan, susu, seperti keju, dan beberapa sumber nabati, seperti tahu.
Apakah mengidam keju berarti memiliki anak laki-laki atau perempuan?
Mungkin Moms pernah mendengar mitos ini bahwa mengidam keju selama kehamilan dapat menunjukan jenis kelamin bayi.
Namun menurut Pregancy Food Checker ini hanya sebuah mitos.
Tidak ada bukti ilmiah bahwa mengidam keju berarti lebih dari sekadar kekurangan nutrisi atau perubahan hormonal.
Apakah mengidam keju merupakan tanda awal kehamilan?
Baca Juga: Ngidam yang Berlebihan Seperti Apa? Harus Waspada Kalau Moms Mulai Seperti Ini
Serupa dengan mitos sebelumnya, bahwa keinginan keju bisa menjadi tanda awal kehamilan ini juga tidak ada bukti yang mendukungnya.
Lagi-lagi jika Moms mendambakan keju sebelum hamil, ini dikarenakan kekurangan nutrisi atau memang hanya menyukai keju saja.
Saat Moms mendambakan keju selama kehamilan, ada banyak pilihan aman untuk membantu menuntas keinginan ini.
Keju yang dibuat dengan susu pasteurisasi aman dikonsumsi selama kehamilan. Pasteurisasi adalah proses pemanasan dengan suhu tinggi untuk membunuh bakteri dan virus yang mungkin ada.
Keju yang dibuat dengan susu pasteurisasi termasuk keju Amerika, keju cheddar, keju Swiss, dan keju keras lainnya.
Untungnya, sebagian besar keju favorit di rak toko kelontong terbuat dari susu yang dipasteurisasi.
Sayangnya, keju lunak sebaiknya dihindari selama kehamilan karena sering dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi dan memiliki peningkatan risiko Listeria, meskipun dalam angka yang sangat kecil.
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa keju tinggi kalsium, juga sangat tinggi lemak. Mengkonsumsi lemak dalam jumlah berlebih, bahkan selama kehamilan, tidak dianjurkan.
Karena dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan kondisi kesehatan kronis lainnya. Karena itu, nikmati keju dalam jumlah sedang ya Moms.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR