Nakita.id – Makan cokelat disebut-sebut bisa menyebabkan migrain, benarkah?
Makan cokelat merupakan kesukaan banyak orang.
Mulai dari yang tua hingga yang muda, semua suka makan cokelat.
Rasanya yang manis memang membuat ketagihan untuk makan berkali-kali.
Ditambah lagi, cokelat dipercaya memiliki manfaat untuk memperbaiki suasana hati.
Tak heran bila akhirnya banyak orang yang langsung makan cokelat saat suasana hati sedang buruk.
Namun, tahukah Moms, makan cokelat ternyata bisa menyebabkan migrain, lo.
Maka dari itu, Moms sebaiknya tidak mengonsumsi cokelat terlalu banyak.
Akan tetapi, kira-kira apa penyebabnya, ya?
Berbicara soal migrain, kondisi ini merupakan gangguan kronis dengan serangan episodik.
Faktor pencetus migrain yang paling sering adalah stres, kelelahan, puasa, kurang tidur, dan cuaca.
Namun, selain itu, migrain ternyata juga bisa disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi, Moms.
Melansir dari India.com, Anam Golandaz, ahli diet klinis, Rumah Sakit Masina, Mumbai menjelaskan bahwa sekitar 20 persen penderita migrain mengklaim makanan tertentu adalah pemicu migrain.
Ada banyak makanan pemicu migrain.
Mulai dari anggur merah, kopi, keju, buah jeruk, kacang-kacangan, daging olahan, monosodium glutamat, dan aspartam.
Selain itu, makan cokelat juga ternyata dapat menyebabkan migrain.
“Salah satu pemicu migrain berbasis makanan yang paling umum adalah cokelat. Diperkirakan bahwa sakit kepala menjadi lebih baik ketika makanan ini dihindari,” ujar Anam.
“Namun, ketika makanan ini dikonsumsi atau terpapar, sakit kepala migrain biasanya mulai 12 hingga 24 jam setelah dikonsumsi,” imbuhnya.
Meskipun penelitian telah mengungkapkan hubungan antara makan cokelat dan sakit kepala, mekanisme fisiologis yang mendasarinya tidak dipahami dengan baik.
Namun, Migraine Research Foundation menegaskan bahwa, makanan tertentu hanya dapat menyebabkan migrain jika dikonsumsi bersamaan dengan pemicu lainnya.
Cokelat termasuk konstituen seperti gula, susu, bubuk kakao, dan mentega kakao.
Biji kakao secara alami mengandung bubuk kakao dan mentega kakao dan ketika digabungkan, mereka membentuk massa kakao.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kakao mungkin memiliki dampak biologis yang substansial pada kesehatan manusia, termasuk sifat antioksidan, kardiovaskular, anti-inflamasi, dan metabolisme.
Selain itu, ini termasuk beta-phenylethylamine dan kafein, yang keduanya mungkin ditemukan oleh beberapa orang sebagai penyebab sakit kepala.
Serotonin juga dapat menjadi faktor dalam hubungan antara coklat dan serangan migrain.
Selama serangan migrain, konsentrasi serotonin—suatu neurotransmitter—meningkat.
Serotonin diduga terlibat dalam etiologi migrain dan diduga dilepaskan sebagian oleh kakao.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR