Ayu menyampaikan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah membicarakan masalah KDRT yang dialami ke orang lain.
“Kita harus mencari bantuan ke orang lain, karena prioritasnya adalah keselamatan kita,” kata Ayu.
“Jadi, kita harus ngomong ke orang lain yang kita percayai,” lanjutnya berpesan.
Bahkan, lanjut Ayu, setidaknya terbuka saja dulu pada masalahnya.
“Kalau misalnya memang bingung mencari bantuan dan segala macam, coba saja dulu untuk menyampaikan masalahnya seperti apa,” jelasnya.
Kemudian setelah itu, baik Moms atau Dads mungkin bisa menjadikan orang tersebut sebagai salah satu panggilan darurat.
“Kalau misalnya memang terjadi apa-apa, hubungi orang itu, karena kita ngomongnya ini secara fisik. Sudah parah dan sudah sampai mengancam keselamatan,” pesan Ayu.
“Kita harus memprioritaskan diri sendiri. Kitanya jangan memikirkan orang lain atau anak-anak. Atau, takut nanti dianggap stigma, takut dilihat negatif sama orang lain. Harus memprioritaskan diri sendiri,” katanya dengan tegas.
Sekali tindakan KDRT tersebut sudah mengancam keselamatan, Ayu kembali menegaskan untuk tidak ragu dan takut menghubungi orang lain.
“Kalau bisa yang terdekat secara lokasi, karena kita enggak pernah tahu lokasi terjadinya KDRT itu di mana. Misalnya kalau di rumah, kita bisa minta bantuan tetangga,” terang Ayu.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR