Nakita.id - Pahami panduan membantu mengendalikan emosi anak tantrum yuk, Moms.
Menghadapi anak tantrum memang merupakan tantangan tersendiri bagi orangtua.
Sudah melakukan berbagai cara untuk menenangkannya, namun hasilnya terkadang tetap sama.
Kalau sudah begini, mungkin Moms harus pikirkan kembali apakah cara yang digunakan untuk menenangkan Si Kecil sudah tepat.
Sebab, tak jarang, dalam menangani anak tantrum orangtua sering kali tak ingin memahami emosi atau apa yang dirasakan anak.
Akibatnya, orangtua sering kali menggunakan emosi yang sama dengan anak tantrum saat mencoba untuk menenangkannya.
Cara ini tentu bukan cara yang tepat untuk dilakukan saat menghadapi anak tantrum.
Sebagai orangtua, Moms harus memahami lebih dulu tentang emosi yang dirasakan Si Kecil.
Setelah mengetahui apa yang dirasakannya, barulah Moms bisa memikirkan langkah tepat seperti apa yang dapat membantu mengendalikan emosi anak tantrum.
Nah, jika saat ini Moms masih bingung bagaimana cara membantu mengendalikan emosi anak tantrum, jangan khawatir.
Moms bisa cek informasi dibawah ini untuk mengetahui cara membantu mengendalikan emosi anak tantrum yang dilansir dari Very Well Family.
Baca Juga: Saat Anak Tantrum, Ini Beberapa Hal yang Bisa Moms Katakan Selain Kalimat 'Jangan Nangis'
Saat anak tantrum, Moms bisa membantunya untuk mengekspresikan emosi yang dirasakannya.
Ajarkan pada Si Kecil bahwa ia sebenarnya boleh marah ataupun sedih terhadap hal yang tak sesuai keinginannya.
Meskipun dapat mengekspresikan emosinya, ajarkan pada Si Kecil tentang sikap yang boleh dan tak boleh dilakukan saat tantrum khususnya saat di ruang publik.
Misalnya saja, berguling ataupun menganggu orang lain.
Katakan pada Si Kecil bahwa sikap-sikap tersebut dapat mencerminkan ketidakhormatan pada orang-orang disekitarnya.
Sebagai orangtua, Moms tak harus selalu memarahi Si Kecil saat tantrum.
Cobalah untuk membantu mengelola emosi anak tantrum dengan cara memvalidasi setiap emosi yang dirasakannya.
Cobalah untuk menempati posisi sebagai Si Kecil yang sedang merasakan emosi tersebut.
Setelah itu, tunjukkan bahwa Moms memahami dan berempati dengan perasaan yang Si Kecil rasakan.
Beri juga pemahaman pada Si Kecil, bahwa emosi yang mereka rasakan tak akan bertahan selamanya.
Ketika mengajarkan regulasi emosi pada anak tantrum, usia dan perkembangan anak sangat berpengaruh besar.
Mungkin Moms merasa cara ini tak bisa dilakukan pada anak yang berusia 24 hingga 36 bulan.
Sebab, Moms merasa anak yang ada di rentan usai tersebut masih belum memahami apa yang dirasakannya.
Padahal sebenarnya, ada banyak anak yang berada di rentan usia tersebut yang memiliki keterampilan untuk belajar mengatur emosinya.
Beberapa cara yang bisa digunakan untuk mengajarkan regulasi emosi pada Si Kecil diantaranya melatih pernapasan, ajarkan cara memecahkan masalah, hingga mengidentifikasi apa yang dapat meningkatkan suasana hatinya.
Tak hanya memvalidasi, Moms juga harus mengajarkan Si Kecil untuk mengenal emosi yang dirasakannya.
Agar Si Kecil dapat belajar bahwa hal-hal tak tampak dan tak berbentuk juga memiliki nama.
Hal ini sangat penting dilakukan agar Si Kecil bisa mengenal perasaan apa yang sedang dirasakannya.
Untuk memulainya, cobalah untuk mengenalkan emosi lewat buku atau acara televisi yang ditontonnya.
Mengelola emosi anak tantrum memang tak mudah.
Namun, bukan berarti Moms bisa menghiraukan apa yang dirasakan Si Kecil saat tantrum, ya.
Cobalah untuk mengikuti cara-cara diatas untuk membantu melatih Si Kecil untuk mengendalikan emosinya saat tantrum.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR