Moms harus tahu, kandungan flavonoid dalam bawang bombay dapat membantu mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
Selain itu, kandungan tiosulfinat di dalamnya juga diketahui dapat menjaga konsistensi darah dengan baik, agar tidak mengental.
Kolesterol jahat yang tinggi serta darah mengental justru dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, Moms.
Manfaat lainnya adalah untuk mencegah risiko terjadinya kanker, khususnya kanker usus.
Hal ini telah dibuktikan dalam sebuah studi tahun 2019 di Asia Pacific Journal of Clinical Oncology, yang membandingkan 833 orang dengan kanker usus dengan 833 orang yang tidak memiliki kanker usus.
Para riset menemukan bahwa risiko terkena kanker usus menurun sebesar 79% pada mereka yang rutin mengonsumsi sayuran kaya allium, seperti bawang bombay.
Selain itu, satu gelas bawang bombay yang sudah dicincang menyediakan kandungan setidaknya 13,11% dari asupan vitamin C harian yang direkomendasikan orang dewasa.
Vitamin C ini bekerja sebagai antioksidan yang membantu melawan senyawa radikal yang berkaitan erat dengan kanker.
Menurut Departemen Pertanian AS, satu buah bawang bombay mengandung 25,3 mg kalsium.
Moms tentu tahu bahwa kalsium sendiri membantu menjaga tulang tetap kuat.
Bahkan, bisa membantu mengurangi stres oksidatif, meningkatkan kadar antioksidan, serta mengurangi risiko gangguan pada tulang.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR