Seandainya sendok yang dipegang jatuh, Moms jangan memarahinya tetapi doronglah agar ia memegang sendok tersebut dengan tepat.
Selain itu, ketika nasi masuk ke dalam mulut, Moms bisa memberi tepukan yang artinya pertanda Moms menghargai upaya si Kecil. Akhirnya, ia akan lebih semangat makan sendiri.
Kemudian jika makanannya berantakan, Moms tidak perlu memarahinya. Moms bisa mengajak si Kecil memungut remahan atau tumpahan makanan agar si Kecil tahu bahwa makanan seharusnya tetap berada di piring.
Kita hendaknya tetap menempatkan diri dalam dunia bermain anak. Namanya juga bermain, tak salah jika si Kecil menganggap makanan yang ada di hadapannya adalah mainan.
Tak heran bila ia pun girang jika sendoknya jatuh dan berbunyi “treng”, hingga cenderung mengulanginya.
Jangan mendesaknya agar makan dengan cepat karena anak yang baru dilepas makan sendiri biasanya butuh waktu berlama-lama.
Lagi pula, belajar itu adalah proses, sehingga wajar jika membutuhkan waktu yang lama.
Moms harus terus memberi toleransi kepada anak yang makannya lama, sementara Moms dan Dads sudah selesai dan hendak membersihkan meja.
Jika si Kecil masih mau makan, beri perpanjangan waktu yang cukup. Namun jika batas waktunya sudah habis tetapi masih tetap bermain, Moms baru bisa menarik makanan agar si Kecil memahami adanya batasan waktu.
Buatlah si Kecil konsentrasi dengan makanannya, sehingga jika televisi menyala secara bersamaan, sebaiknya dimatikan dulu saat anak makan.
Memiliki kesibukan lain atau fokus di hal lain akan membuat si Kecil menolak makanan.
Baca Juga: Siapa Sangka, Anak yang Suka Makan Sendiri Ternyata Bisa Memiliki Motorik yang Bagus
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR