Jadi jelas, kebiasaan orang tua dalam pemberian makan kepada anak akan mempengaruhi seleranya.
Ketika orang tua sering memberi makanan yang cenderung manis, seleranya terhadap makanan manis akan lebih besar ketimbang rasa lainnya.
Tak heran bila anak lalu lebih menyukai buah atau jajanan manis, ketimbang sayuran hijau.
Pun pemberian garam dan penyedap rasa juga mempengaruhi pilihan anak terhadap makanan, yaitu kelak dia akan menolak makan makanan yang kurang kuat rasanya.
Dampaknya
Fenomena picky eater (pilih-pilih makanan) tentu saja merugikan anak. Ia jadi sulit beradaptasi dengan makanan yang asing baginya sementara sewaktu-waktu bisa saja makanan kesukaannya tak tersedia.
Tak pelak, pemberian variasi makanan pun akan lebih sulit dilakukan ketimbang terhadap anak-anak yang sudah dibiasakan sejak awal.
Dari situ, respon menolak makanan seperti mengemut, mempermainkan, bahkan memuntahkan makanan bukan mustahil dilakukan.
Atau juga, si anak akan minta makanan A, tapi ketika makanan A telah ada dihadapannya, ia malah minta makanan B.
Ketika makanan B terhidang, ia pun tak mau menyentuhnya.
Yang lebih parah, anak akan mengalami kekurangan gizi.
Baca Juga: Jangan Asal Memberikan Makanan Padat Pada Bayi, Ketahui Cara yang Benar Agar Anak Tak Menolak
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR