Nakita.id - Manusia membutuhkan gizi yang cukup dan harus terpenuhi untuk menjaga berbagai aktivitasnya, terutama bagi ibu menyusui.
Ibu menyusui membutuhkan gizi yang lebih baik dan lebih berkualitas daripada sebelum ia menyusui.
Hal ini karena ASI yang ada di dalamnya sangat berpengaruh dengan makanan dan gizi apa yang didapatkan oleh Moms tersebut.
Selama menyusui, Moms harus memenuhi standar gizi seimbang yaitu 4 sehat 5 sempurna.
Di dalamnya, ada banyak zat dan kandungan yang harus terpenuhi, salah satunya adalah zat gizi.
Zat gizi atau yang termasuk di dalam mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.
Kandungan tersebut bermanfaat untuk metabolisme tubuh, kerja organ tubuh, dan untuk beraktivitas fisik sehari-hari.
Selain itu, kandungan tersebut juga mampu membantu proses pembentukan ASI pada ibu menyusui. Sehingga Moms harus mendapatkan kecukupan gizi yang tepat.
Karena jika berlebihan pun, justru akan membei dampak yaitu menyebabkan kegemukan pada Moms.
Dan jika kekurangan, bisa menyebabkan kurang gizi dalam batas tertentu.
Oleh sebab itu, Moms tidak boleh kekurangan gizi karena kekurangan gizi dapat berpengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI yang berdampak juga bagi si Kecil.
Baca Juga: Cara Tepat Mengurangi Berat Badan saat Menyusui, Perhatikan Hal Penting Ini
Menurut anjuran, ibu menyusui membutuhkan kalori rata-rata yang lebih banyak dibandingkan ibu hamil.
Pada perempuan dewasa, dibutuhkan kalori sebesar 2.200 kkal.
Untuk ibu menyusui, kalori bertambah 700 kkal pada 6 bulan pertama dan setelah melahirkan dan bulan selanjutnya adalah sebesar 500 kkal.
Dalam hal ini, yang dimaksud kalori atau energi terdiri dari karbohidrat, lemak, dan juga protein.
Karbohidrat dianjurkan dikonsumsi sebanyak 5-060 persen dari total makanan setiap harinya.
Makanan sumber karbohidrat atau sumber tenaga biasanya meliputi nasi, kentang, roti, ubi, mi, atau jagung.
Kekurangan karbohidrat bagi ibu hamil pada dasarnya tidak berpengaruh pada produksi ASI, karena ASI akan terus diproduksi dengan cara mengambil cadangan makanan yang dimiliki Moms.
Sehingga akhirnya, Moms akan mengorbankan zat gizinya. Misalnya lemaknya akan dijadikan karbohidrat untuk ASI-nya.
Dampaknya Moms akan mengalami kekurangan tenaga dan dapat berpengaruh pada bayi.
Oleh sebab itu, Moms harus mendapatkan karbohidrat yang cukup, tidak kekurangan dan tidak kelebihan.
Ibu menyusui membutuhkan lemak 25-35 persen dari total makanan.
Baca Juga: Apakah Boleh Melakukan Diet Selama Menyusui? Ini Jawabannya!
Lemak bisa berasal dari simpanan lemak tubuh yang berasal dari kelebihan karbohidrat atau protein yang dibuat oleh hati.
Selain itu juga berasal dari makanan sumber lemak, misalnya minyak, jeroan, kulit ayam, keju, susu, dan santan.
Lemak memiliki fungsi bagi ibu menyusui, khususnya untuk sumber daya tahan tubuh.
Lemak juga dapat menjadi pelumas untuk sendi, kulit, dan lain sebagainya yang juga bisa mejadi bahan untuk membuat hormon.
Sehingga kebutuhannya harus cukup, karena jika kekurangan bisa menyebabkan kurus, dan jika berlebihan, menyebabkan Moms menjadi gemuk.
Protein yang dibutuhkan ibu hamil sekitar 10-15 persen dari total makanan.
Pada perempuan dewasa, dibutuhkan sebesar 51 gram setiap harinya dan bagi ibu menyusui ada tambahan 16 gram pada bulan pertama, dan 12 gram pada bulan-bulan selanjutnya.
Moms bisa mendapatkan sumber protein ini dari tahu, tempe, dan kacang-kacangan untuk protein nabati.
Sementara untuk protein hewani, didapatkan dari daging, hati, telur, dan juga ikan.
Bila tubuh mengalami kelebihan protein, maka akan diubah menjadi lemak. Dan jika kekurangan protein, maka berpengaruh pada
Produksi ASI yang sedikit serta kualitas ASI yang rendah.
Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan Ibu Menyusui yang Tak Boleh Diabaikan, Segera Cari Penanganannya
Tentunya akan berpengaruh pula pada perkembangan otak dan pertumbuhan bayi.
Zat gizi ini bermanfaat untuk melancarkan metabolisme dan semua reaksi tubuh.
Misalnya untuk membuat hormon insulin yang diambil dari vitamin, mineral, dan juga karbohidrat.
Meski sangat bermanfaat, tetapi Moms biasanya mengonsumsinya dalam jumlah yang tidak terbatas, misalnya hari ini makan buah, besoknya tidak.
Berbeda dengan nasi yang akan dikonsumsi setiap hari.
Oleh sebab itu, Moms harus mengusahakan asupan vitamin dan mineral untuk selalu dikonsumsi.
Kebutuhan cairan ibu menyusui minimal 2 liter setiap hari atau lebih.
Hal ini mengingat produksi ASI dalam bentuk cairan yang didukung dengan cairan yang masuk ke dalam tubuh.
Akan lebih baik lagi bila ibu mengkonsumsi juga cairan yang mengandung gizi, semisal susu, air sayuran, air kacang-kacangan, atau sari buah-buahan.
Fungsi cairan adalah pelarut zat gizi dalam proses metabolisme tubuh.
Bila ibu kekurangan cairan, akan mengalami dehidrasi. Sementara kalau kelebihan, tak masalah karena tubuh punya mekanisme tersendiri untuk membuangnya.(Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Mastitis pada Ibu Menyusui, Lakukan Langkah Tepat Ini
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR