Nakita.id - Selama menyusui, Moms harus mendapat asupan gizi dan makanan yang cukup.
Hal ini karena makanan dan gizi yang dikonsumsi berpengaruh pada produksi ASI untuk si Kecil.
Sayangnya setelah melahirkan Moms biasanya mengabaikan masalah gizi untuk diri sendiri.
Moms teralalu disibukkan dengan tugas baru yaitu mengurus dan merawat si Kecil.
Padahal, memerhatikan makanan dan gizi penting untuk perkembangan pesat otak melalui ASI.
Bahkan sejak di kandungan, janin juga membutuhkan asupan gizi dari makanan yang Moms makan.
Sehingga biasanya, gizi tersebut sangat diperhatikan saat hamil.
Tetapi saat menyusui Moms juga tetap memerhatikan asupan gizi yang Moms konsumsi, lho. Artinya, Moms harus tetap memperhatikan asupan gizi saat menyusui.
Apalagi perlu Moms ketahui, selama enam bulan pertama setelah melahirkan Moms ternyata memerlukan kebutuhan gizi yang lebih besar dibanding hamil.
Menyusui membutuhkan energi ekstra untuk memulihkan kondisi setelah persalinan.
Selain itu, energi tersebut dibutuhkan sebagai cadangan yang bermanfaat untuk memproduksi ASI.
Baca Juga: Cara Tepat Mengenal Kebutuhan Aneka Zat Gizi pada Ibu Menyusui
Terlebih saat setelah melahirkan, di bulan pertama produksi ASI akan lebih banyak yang keluar dan diisap si Keci,
Sehingga Moms akan merasa cepat haus dan cepat lapar.
Sehingga untuk mengimbangi jumlah kalori yang keluar, Moms perlu mendapatkan asupan energi yang cukup untuk mengganti pembentukan ASI.
Bayangkan saja, dalam sehari produksi ASI bisa mencapai 600-1.000 cc. Jumlah ini akan diisap bayi, tergantung keinginan si bayi.
Sehingga jika tak mendapatkan makanan yang baik serta cukup gizi, ASI akan mengambil cadangan dari tubuh ibu sehingga akhrinya tubuh ibu akan lebih terbebani lagi.
Baru setelah enam bulan pertama, biasanya kebutuhan ASI makin berkurang karena bayi akan mendapat makanan tambahan untuk mencukupi pertumbuhan bayi yang cepat.
Hal tersebut sangat berpengaruh pada Moms dan kebutuhan gizinya. Sehingga, jangan hanya beranggapan jika setelah melahirkan Moms bisa mengabaikan asupan makanan karena ingin cepat langsing.
Justru kebutuhan kalori akan lebih besar saat hamil.
Saat menyusui memerlukan 2.600-2.600 kalori perhari, sementara saat hamil, Moms hanya membutuhkan 2.200-2.300 kalori perhari.
Hal ini karena setiap harinya Moms memproduksi ASI sebanyak 850 cc.
Artinya Moms perlu menambahkan 1.000 kalori dari kebutuhan orang dewasa pada umumnya untuk dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI, selain memulihkan kesehatan dan energi setelah melahirkan.
Baca Juga: Apakah Boleh Melakukan Diet Selama Menyusui? Ini Jawabannya!
Oleh sebab itu, Moms harus mengonsumsi makanan yang seimbang.
Tak hanya sekadar makan 3 kali dalam sehari, Moms harus tetap mengonsumsi segelas susu setiap hari.
Jadwal makanan yang bisa jadi patokan adalah, makan utama bisa dikonsumsi pada 06.00, 12.00. dan 19.00. Makanan selingan bisa dikonsumsi pada 10.00 dan 15.00.
Porsinya bisa ditambah daripada porsi orang dewasa normal.
Namun jika tak ingin mengubah porsi makan, Moms bisa menambah frekuensinya, misalnya 4-5 kali makan utama dalam satu hari.
Sehingga Moms yang tidak terbiasa makan dalam porsi besar bisa makan sedikit-sedikit tetapi sering.
Apalagi biasanya ibu menyusui memang mengalami nafsu makan yang tinggi.
Namun jika Moms mengalami nafsu makan yang menurun sehingga menurunkan berat badan secara drastis, Moms harus segera berkonsultasi pada dokter.
Hal ini harus dilakukan agar produksi ASI tidak terpengaruh.
Prinsip yang perlu dipegang adalah Moms harus selalu memenuhi 4 sehat 5 sempurna untuk makan yaitu makan makanan bergizi seimbang, beragam, dan bervariasi.
Jangan lupa juga mengonsumsi makanan yang menjadi sumber zat tenaga adalah karbohidrat, zat pembangun yaitu lemak dan protein, zat pengatur adalah vitamin dan mineral. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan Ibu Menyusui yang Tak Boleh Diabaikan, Segera Cari Penanganannya
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR