Nakita.id - Berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah dini?
Tak banyak ibu hamil yang tahu berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah dini ini.
Padahal, penting sekali bagi ibu hamil untuk mengetahui berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah dini. Termasuk Moms yang saat ini sedang hamil.
Hal ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, baik pada bayi maupun Moms sendiri.
Moms tentu sering cemas dan takut akan ketuban yang tiba-tiba pecah saat bepergian.
Namun, Moms harus tahu bahwa ketuban pecah merupakan salah satu tanda kontraksi dimulai.
Apabila ketuban pecah sebelum kontraksi, biasanya dikenal dengan istilah ketuban pecah dini.
Mengutip Healthline, ketuban pecah dini ini hanya terjadi pada 8-10 persen kehamilan.
Meski sedikit yang mengalaminya, ada baiknya jika Moms mempelajari apa dampak dari ketuban pecah dini ini.
Salah satunya adalah berapa lama bayi dapat bertahan.
Simak terus penjelasan berikut ini ya, Moms!
Baca Juga: Air Ketuban Pecah Dini? Begini yang Harus Moms Lakukan
Sebelum Moms tahu berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah dini, ada baiknya jika Moms mengetahui cairan ketuban terlebih dahulu.
Melansir Healthline, cairan ketuban adalah bantalan pelindung untuk janin yang terdiri dari hormon, nutrisi, dan antibodi.
Bantalan pelindung ini mulai terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan, Moms.
Awalnya, bayi dalam kandungan akan benar-benar minum cairan seperti air.
Kemudian, akan buang air kecil ke dalamnya juga.
Cairan ketuban sangat berperan untuk menjaga bayi tetap hangat.
Juga, membantu mengembangkan paru-paru, sistem pencernaan, bahkan sistem muskuloskeletal.
Namun setelah mencapai minggu ke-23, bayi dalam kandungan tidak akan terlalu bergantung pada cairan tersebut, Moms.
Bayi menerima nutrisi dan oksigen dari plasenta, sedangkan kantung ketuban lebih berfungsi sebagai pelindung saja.
Apabila pecah, maka bayi akan lebih rentan terserang infeksi dan risiko lainnya yang perlu Moms waspadai.
Salah satunya adalah prolaps tali pusat, keadaan dimana tali pusat berada di antara bagian fetus terbawah dan serviks (rahim).
Terkait waktu persisnya sebenarnya bergantung pada sejumlah faktor, Moms.
Dalam kasus bayi lahir prematur, bayi dapat bertahan hidup dengan baik selama berminggu-minggu apabila diberikan pemantauan dan perawatan yang tepat.
Biasanya hal ini dilakukan di rumah sakit, dimana fasilitasnya lebih mendukung.
Kemudian dalam kasus bayi lahir berusia 37 minggu, penelitian terkini menunjukkan bahwa kemungkinan besar aman untuk menunggu selama 24-48 jam atau bahkan lebih agar persalinan dimulai dengan sendirinya.
Namun, keputusan tersebut kembali lagi pada dokter kandungan yang mengurus persalinan Moms saat.
Satu-satunya kunci yang bisa dilakukan hanya pemantauan yang ketat oleh dokter kandungan.
Apabila ketuban pecah dini dan Moms membiarkannya begitu saja, maka besar kemungkinannya bayi akan menghadapi beberapa risiko serius. Bahkan, bisa meninggal dunia.
Tak hanya itu. Moms juga berisiko terkena infeksi dan komplikasi lainnya.
- Melemahnya kantung ketuban secara alami dari kontraksi
- Infeksi rahim
- Klamidia, gonore (kencing nanah), dan infeksi menular seksual (IMS) lainnya
Baca Juga: Waspada! 5 Penyebab yang Dapat Membuat Ketuban Moms Pecah Dini
- Riwayat kelahiran prematur
- Merokok
- Status sosial ekonomi, dimana tidak cukup mendapat perawatan saat hamil
- Pakaian dalam atau vagina terasa basah
- Kebocoran cairan yang konstan, baik dalam jumlah kecil atau besar
- Kebocoran intermiten atau semburan cairan, baik dalam jumlah kecil atau besar
- Cairan berwarna bening atau kuning muda terlihat jelas, dan tidak berbau
Apabila Moms masih belum yakin, segera hubungi dokter kandungan untuk segera ditangani di rumah sakit.
Di rumah sakit, tenaga kesehatan mungkin menyarankan Moms untuk melakukan tes keputihan untuk memastikan.
Selain itu, Moms juga mungkin akan menjalani pemeriksaan fisik, USG, dan tes lainnya untuk menilai situasi.
Untuk melihat kembali penjelasan terkait berapa lama bayi dapat bertahan setelah ketuban pecah dini, cek halaman 2.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR