Nakita.id – Bagaimana cara efektif memberikan dorongan kepada anak untuk mulai berjalan?
Ada beberapa hal yang harus Moms dan Dads perhatikan saat melatih anak berjalan sendiri.
Agar tidak salah, Moms dan Dads bisa menyesuaikan dengan usianya.
Sebenarnya, kemampuan berjalan tak perlu dilatih. Kemampuan ini akan muncul dengan sendirinya. Yang perlu dilakukan orang tua ialah memberikan perangsangan atau stimulus.
Misal, dengan makanan bergizi yang bisa menguatkan tulang dan otot kaki. Antara lain makanan yang banyak mengandung kalsium dan zat besi, zat-zat yang diperkirakan dapat mendukung anak untuk cepat berjalan.
Kemudian, sejak kecil anak dirangsang menggerakkan badannya. Misal, ketika anak merangkak diberikan mainan agak jauh dari jangkauannya dan biarkan ia mengambilnya sendiri, hingga seluruh ototnya jadi bagus.
Pada tahap selanjutnya, ketika anak tampak ingin menjejak dan berjalan, orangtua membantunya. Tapi kalau si anak terlihat sudah mulai lelah, orangtua tak memaksa.
Yang penting, orangtua jangan terlalu berlebihan dalam melatih anak berjalan. Toh, pada waktunya anak akan berjalan dengan sendirinya. Biarlah anak tumbuh sebagaimana mestinya.
Perkembangan motorik kasar Si Kecil bisa diamati dengan melihat keterampilannya sehari-hari.
1. Usia 12 Bulan
Si Kecil harus bisa berdiri selama 2 detik, bangkit untuk duduk dan bangkit untuk berdiri.
Baca Juga: Jangan Panik Dulu Kalau Anak Belum juga Bisa Berjalan, Ini yang Seharusnya Dilakukan Orangtua
2. Usia 14 Bulan
Kemampuan tadi harus ditambah dengan mampu berdiri sendiri. Normalnya, di usia ini anak bisa berjalan. Jika belum, sebetulnya lebih disebabkan ada kecemasan.
Misal, anak ketakutan karena ada trauma pernah jatuh atau karena ibunya yang takut melepaskan hingga anak tak terlatih.
Itu sebab, ketika anak berjalan, cukup berikan ujung jari kita padanya. Dengan demikian, anak lebih percaya diri, begitu pun orangtua.
3. Usia 15 dan 16 Bulan
Bila di usia ini Si Kecil belum bisa berjalan dengan baik, perkembangan motorik kasarnya dianggap terlambat. Begitu pun bila ia belum bisa berdiri kembali dari posisi membungkuk.
Beberapa anak usia ini malah bisa berjalan mundur, berlari dan naik tangga.
Bahkan, ada yang terampil bisa menendang bola di usia 15 bulan. Kemampuan ini bisa saja menunjukan bakat atau keterampilan anak yang lebih advance dari anak lainnya.
Bukankah anak ada yang terampil dan ada yang clumsy? Jadi, apa yang dikerjakan anak clumsy selalu saja ada yang salah, misal, jatuh kalau berjalan atau berlari.
Anak seperti ini biasanya sedari kecil perkembangan motoriknya mengalami keterlambatan sedikit. Intinya, mereka sebenarnya bisa tapi tak terampil. Di sinilah peran orangtua untuk memberi stimulasi.
4. Usia 17 dan 18 Bulan
Baca Juga: Tips Agar Anak Bisa Cepat Jalan, Coba Rajin Ajak Si Kecil Lakukan Ini Di Rumah!
Anak harus bisa berjalan dengan baik dan berjalan mundur. Yang patut diwaspadai berbeda, di usia 17 bulan, bila Si Kecil belum dapat berlari masih dianggap normal.
Namun ketika menginjak 18 bulan masih juga belum bisa berlari, perkembangannya dinyatakan terlambat. Soalnya, 75-90 persen anak usia itu sudah bisa berlari. Lain hal bila belum bisa berjalan naik tangga atau menendang bola overhead, masih dianggap normal.
5. Usia 19 Bulan
Kemampuan anak usia ini masih mirip dengan usia 18 bulan. Anak harus sudah berjalan mundur, berjalan dengan baik, dan dapat berdiri kembali dari posisi membungkuk. Bila semua itu belum bisa, perkembangannya terlambat.
6. Usia 20 Bulan
Hati-hati bila anak belum bisa berlari dan berjalan menaiki tangga karena 95 persen anak usia ini sudah bisa. Ketidakmampuan ini sering berkaitan dengan pola asuh yang terlalu overprotective dari orangtua.
Misal, karena bentuk tangga yang curam membuat orangtua melarang si kecil naik-turun tangga. Belum lagi kerapnya orangtua melarang dengan cara menakut-nakuti.
7. Usia 21 Bulan
Perkembangan anak dinyatakan terlambat bila belum dapat lari, berjalan dengan baik dan berjalan mundur.
8. Usia 22 dan 24 Bulan
Perkembangan anak usia ini belum berbeda jauh dengan sebelumnya. Hanya di usia ini, bila anak belum bisa berjalan menaiki tangga, dianggap telat. Jadi ketika di mal, anak 22 bulan sebenarnya bisa naik tangga sendiri, tapi bukan tangga berjalan.
Yang patut diwaspadai, bila anak usia ini, terutama anak laki-laki, belum bisa menendang bola. Tapi jangan khawatir bila ia belum bisa melompat atau melempar bola overhead karena masih dianggap normal.
9. Usia 24, 27, 30 Bulan
Setelah menginjak usia 2 tahun, perkembangan anak dilihat tiap 3 bulan sekali. Dari usia 2 tahun, 2 tahun 3 bulan hingga 2 tahun 6 bulan, anak mestinya sudah bisa menendang bola ke depan, naik tangga dan berlari.
Orangtua perlu waspada bila anak belum bisa melompat ke atas dan melempar bola overhead. Beberapa anak malah bisa melompat lebar dan berdiri di atas satu kaki selama satu detik.
10. Usia 33 Bulan
Jika di usia ini Si Kecil belum bisa berjalan naik tangga, melompat ke atas dan belum bisa melempar bola overhead, perkembangan motorik kasarnya dikatakan terlambat.
Tak demikian halnya bila ia belum bisa melompat lebar dan berdiri di kaki satu selama 3 detik, masih dalam batas normal.
Beberapa anak akan bisa melakukan, bila diminta berdiri di atas satu kaki selama 3 detik.
11. Usia 36 Bulan
Hampir sama dengan perkembangan anak usia 33 bulan. Hanya hati-hati kalau ia belum bisa berdiri di atas satu kaki selama 1 detik.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Berperan Sama Melatih Anak Berjalan Ternyata Bisa Dibuat Menyenangkan, Ini Caranya
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR