Nakita.id – Banyak yang belum tahu, berikut ini vitamin dan mineral untuk ibu hamil.
Saat sedang berbadan dua, tak sedikit Moms yang bertanya apakah vitamin dan mineral untuk ibu hamil penting.
Ada beberapa vitamin dan mineral untuk ibu hamil yang patut menjadi perhatian karena pengaruhnya.
Ya, tidak semua vitamin dan mineral mempunyai dampak yang positif Moms, ada juga yang rupanya berefek negatif.
Apa saja vitamin dan mineral yang dimaksud?
Selain berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, vitamin A terutama sangat penting bagi pertumbuhan sel dan jaringan embrio.
Seperti diketahui, sel bayi akan tumbuh berlipat ganda dalam kecepatan tinggi.
Itu sebabnya, bila terjadi defisiensi/kekurangan, dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan janin.
Untungnya, kekurangan vitamin A hanya terjadi pada ibu hamil yang malnutrisi.
Karena bagi orang yang malnutrisi, tubuhnya akan kekurangan protein dan lemak. Otomatis, ia juga akan kekurangan vitamin dan mineral.
Namun, bila ibu hamil normal-normal saja, ia tak akan kekurangan vitamin. Yang perlu diwaspadai justru bila kelebihan vitamin A.
Baca Juga: Jenis Vitamin Ibu Hamil dari Bidan dan Masing-masing Kegunaannya
Tak seperti vitamin yang larut dalam air (bisa dibuang lewat keringat atau air seni), maka vitamin A yang larut dalam lemak bila kelebihan akan tertimbun dalam tubuh hingga akhirnya jadi toksik/racun.
Dampaknya, janin akan mengalami uroginital abnomali (gangguan sistem kencing dan kelamin); membuat cacat bentuk wajah, kepala (mikrosefali atau ukuran kepala kecil), dan jantung janin.
Maka dari itu, ibu hamil tak dianjurkan menambah dosis yang sudah diberikan dokter dengan cara menambah multvitamin sejenis.
Kebutuhan ibu hamil akan vitamin A sebanyak 800-2.100 IU (International Unit).
Jika lebih dari 10 ribu IU per hari, berisiko 5 kali cacat bayi dibandingkan bila konsumsinya kurang dari 5.000 IU per hari.
Jadi, cukup hanya dengan mengonsumsi vitamin yang sudah diresepkan dokter, plus makanan sumber vitamin A, baik hewani maupun nabati (merupakan pro-vitamin A atau beta karoten yang dapat diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh).
Menurut penelitian, kekurangan vitamin C pada ibu hamil bukan hanya berhubungan dengan terjadinya preeklampsia, tapi juga menyebabkan keguguran yang didahului dengan ketuban pecah sebelum waktunya.
Hal ini terjadi karena pecahnya membran sel dinding ketuban sebelum waktunya dan terjadinya preeklampsia.
Yang jelas, vitamin C memang memiliki banyak kelebihan penting bagi tubuh manusia. Vitamin C dapat mencegah kanker, penyakit jantung, dan stres.
Sebagai bagian dari sel kimia yang menyediakan energi, vitamin C penting untuk memproduksi sperma dan membuat protein kolagen yang membentuk tulang rawan, sendi, kulit dan peredaran darah.
Tak hanya itu, orang-orang yang darahnya mengandung vitamin C dalam tingkat cukup tinggi, mempunyai kesempatan hidup 6 tahun lebih lama dibanding mereka yang tingkat kandungan vitamin C dalam darahnya rendah.
Baca Juga: Bisa Dicoba Moms, Obat Alami Penambah Nafsu Makan Anak dalam Bentuk Vitamin
Vitamin C memang membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, menetralkan polusi, dan dibutuhkan untuk membuat antibodi.
Selain itu, vitamin C juga membantu penyerapan nutrisi (termasuk zat besi) dalam usus dan melancarkan aliran darah.
Setiap ibu hamil pasti akan diresepkan tablet folic acid alias asam folat oleh dokter kandungannya sejak awal kehamilan.
Pasalnya, kebutuhan asam folat yang tadinya cuma 50 mikogram, selama kehamilan meningkat jadi 800 mikogram hingga 1 miligram per harinya. Kalau tidak, ibu hamil akan mengalami anemia megaloblastik.
Gejalanya tak beda dengan anemia umumnya, yaitu lesu, mudah lelah, kurang darah, cepat mengantuk, napas pendek, peradangan pada lidah, mual, nafsu makan hilang, sakit kepala, pingsan, pucat, dan agak kekuningan.
Kendati sudah diberikan tablet asam folat, ibu hamil tetap perlu mengonsumsi makanan sumber asam folat.
Yang perlu diingat, asam folat sangat rentan terhadap pemanasan tinggi. Jadi, jangan memasak sayuran terlalu matang.
Moms bisa menumisnya atau malah dilalap saja, asalkan sebelumnya dicuci bersih.
Lain halnya dengan olahan hewan semacam daging atau hati, harus dimasak hingga matang betul.
Biasanya, olahan hewan kualitasnya lebih tinggi sehingga daya serapnya juga lebih baik.
Nah, itu dia vitamin dan mineral untuk ibu hamil. Semoga bermanfaat! (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: 4 Rekomendasi Vitamin Anak Penambah Darah yang Aman, Tanpa Efek Samping, Apa Saja?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR