Nakita.id - Simak penjelasan tentang apa itu pola tidur polifasik dan manfaatnya bagi anak.
Mungkin masih ada sedikit orang yang mengerti apa itu pola tidur polifasik.
Bahkan beberapa orang tentu saja masih asing dengan istilah pola tidur polifasik.
Pola tidur polifasik merupakan pembagian beberapa interval tidur dan terjaga sepanjang hari 24 jam.
Biasanya, pola tidur polifasik ini lebih banyak dilakukan oleh hewan.
Salah satu hewan yang menerapkan pola tidur polifasik adalah tidur Moms.
Sedangkan untuk manusia, pola tidur polifasik ini tidak lah normal.
Karena biasanya, manusia lebih menerapkan pola tidur monofasik Moms.
Artinya, tidur dalam satu blok waktu yang besar setiap hari.
Misalnya, manusia diwajibkan untuk tidur setidaknya 8 jam sehari.
Karena dianggap tidak normal artinya, pola tidur polifasik ini tidak aman untuk diterapkan pada anak Moms.
Baca Juga: 5 Tips Mengatur Pola Tidur Saat Program Kehamilan, Simak Baik-baik
Meski begitu, ada beberapa manfaat pola tidur polifasik Moms.
Melansir dari sleepfoundation, pola tidur polifasik ini ditandai dengan tidur singkat sepanjang siang, dan malam.
Peningkatan periode tidur yang lebih pendek sepanjang hari ini secara teoritis dapat memengaruhi kemampuan Moms untuk tetap tajam.
Tidur membantu mengkonsolidasikan dan menyimpan memori pada orang dewasa.
Studi serupa menunjukkan bahwa tidur siang dalam waktu satu jam setelah mempelajari kata-kata baru membantu anak-anak kecil mempertahankan kata-kata baru hingga seminggu kemudian.
Namun, bukti menunjukkan bahwa tidur kurang dari 30 menit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja.
Peningkatan memori dan pembelajaran seharusnya tidak diharapkan jika Moms mengikuti jadwal tidur uberman atau orang biasa, karena periode tidur siang mereka tidak melebihi 30 menit.
Laporan anekdotal dari pengikut jadwal tidur polifasik sering menyertakan klaim peningkatan produktivitas, kewaspadaan, dan kemampuan untuk belajar dan menyimpan informasi.
Namun, bukti yang kredibel untuk mendukung klaim ini masih kurang.
Mungkin jadwal tidur polifasik terasa lebih produktif hanya karena orang yang tidur memiliki lebih banyak waktu, daripada lebih banyak energi, untuk menyelesaikan tugas.
Jika Moms hanya tidur selama tiga jam sehari, tersisa 21 jam untuk menyelesaikan tugas.
Baca Juga: Pola Tidur Bayi Terbaik Agar Malam Tidak Begadang dan Rewel, Simak!
Lucid dreaming merupakan kemampuan untuk mencapa kesadaran saat tidur.
Supaya lebih mudah dipahami lucid dreaming merupakan suatu kondisi dimana Moms sadar akan sedang bermimpi ketika tidur.
Satu studi menemukan bahwa sering terbangun di malam hari menghasilkan lebih banyak laporan tentang lucid dreaming.
Tapi sampai detik ini, para peneliti masih terus mencari tahu manfaat potensial dari pola tidur polifasik sendiri.
Meski memiliki beragam manfaat, ada baiknya pola tidur polifasik ini tidak diterapkan untuk anak-anak.
Karena anak-anak harus benar-benar cukup tidur Moms.
Jika kekurangan tidur, daya tahan tubuh anak-anak pun rentan menurun.
Apabila daya tahannya menurun, pasti Ia mudah sakit Moms.
Ketika sering sakit, anak tidak memiliki kesempatan untuk melakukan eksplorasi.
Hal tersebut tentu saja akan menganggu tumbuh kembangnya.
Itu dia Moms, pengertian tentang pola tidur polifasik, dan manfaatnya.
Baca Juga: Jangan Dulu Gelisah, Atasi Jenis dan Gangguan Pola Tidur dengan Cara Berikut Ini
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR