Diskusikan citra diri yang positif dan bahwa perbedaan membuat kita menjadi diri kita sendiri.
Tak hanya mengenai perubahan pada tubuhnya saja, anak juga perlu tahu bahwa pola hidupnya harus dijaga.
Berikan dukungan dengan membelikan makanan dan camilan yang lebih sehat untuk anak.
Contoh dari orangtua untuk menyantap makanan yang sehat juga penting. Selain makanan, olahraga juga perlu menjadi gaya hidupnya.
Selain itu, mulai beri pemahaman anak untuk selalu menjaga kebersihan diri saat mulai memasuki masa pubertas.
Jika anak remaja kesulitan mandi sendiri, cobalah kursi mandi, kepala pancuran yang dapat dilepas, atau gagang gosok.
Pertimbangkan untuk menggunakan deodoran semprot jika menerapkan roll-on secara fisik sulit dilakukan.
Ketika anak memasuki masa pubertas, diskusikan bersama mengenai hubungan sosial yang ada di sekitarnya.
Mulai dari dirinya, keluarga inti, keluarga besar, teman, tetangga, hingga kerabat jauh.
Dengan demikian hal ini bisa membantu ia memahami sang anak apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tata cara berperilaku dengan anggota dari masing-masing lingkaran.
Misalkan, dengan keluarga besar tidak boleh pangku, peluk, cium apalagi membuka pakaian, dengan teman di sekolah boleh bersalaman, bermain bersama namun tidak boleh peluk dan cium, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Tips Cara Menyikapi Perubahan Anak di Masa Pubertas, Jangan Sampai Buat Anak Bingung!
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR