Nakita.id – Tinggi badan anak akan terus bertambah selama masa pertumbuhan mereka.
Terutama selama pubertas, pertumbuhan tinggi badan anak meningkat secara signifikan.
Meski demikian, tinggi badan juga sebagian besar dipengaruhi pada tinggi badan orangtua atau susunan genetik mereka.
Oleh karena itu, mereka hanya bisa mencapai ketinggian tertentu tidak peduli berapa banyak usaha yang dilakukan.
Namun, banyak orangtua yang kemudian memberikan makanan yang dianggap dapat membantu menambah tinggi beran badan.
Lalu, adakah makanan penambah tinggi badan pada anak? Faktanya, tidak ada makanan yang bisa menambah tinggi badan anak melebihi potensi genetiknya.
Namun, menambahkan makanan tertentu ke dalam diet seimbang anak dapat membantu mereka mencapai potensi tinggi penuh dengan mudah.
Selain itu, makanan ini juga dapat menawarkan nutrisi untuk meningkatkan perkembangan anak secara keseluruhan.
Dilansir dari Mom Junction, berikut ini adalah makanan yang dapat menambah tinggi badan anak.
Telur menyediakan hampir 6,5 gram protein dan memiliki hampir semua asam amino esensial di dalamnya.
Hal ini menjadikan telur sebagai sumber protein lengkap yang dibutuhkan untuk pertumbuhan kerangka anak.
Baca Juga: 5 Makanan yang Dapat Membuat Anak Tidur Nyenyak, Kaya Nutrisi Tinggi Bagus untuk Tumbuh Kembangnya
Selain itu, ia memiliki beberapa nutrisi lain seperti vitamin D, fosfor, asam lemak omega-3, selenium, dan yodium yang membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Protein, vitamin seperti vitamin D kemudian mineral seperti potasium, kalsium, fosfor, dan magnesium dalam susu murni mendukung perkembangan tulang.
Susu murni memiliki lebih banyak nutrisi daripada versi skim. Oleh karena itu, anak-anak harus diberi susu murni atau produk yang terbuat dari susu murni.
Kecuali, mereka disarankan sebaliknya karena masalah berat badan seperti obesitas pada masa kanak-kanak.
Pertimbangkan untuk memasukkan produk yang terbuat dari kedelai ke dalam makanan anak.
Beberapa contoh produk kedelai adalah tepung kedelai, potongan kedelai, tahu, dan susu kedelai.
Kedelai mengandung protein tinggi yang dianggap setara dengan protein hewani. Produk kedelai seperti tahu dan susu kedelai juga tinggi kalsium.
Ini membuat sumber protein yang sangat baik untuk vegan. Konsumsi kedelai secara teratur dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang.
Daging merah kaya akan protein dan beberapa mikronutrien, termasuk zat besi yang penting untuk mencegah anemia.
Bila tidak segera diatasi, anemia, dapat menyebabkan kelemahan dan dapat memengaruhi pertumbuhan anak.
Namun, daging merah juga kaya akan lemak jenuh, jadi sebaiknya batasi konsumsinya pada tingkat sedang.
Potong semua lemak yang terlihat sebelum dimasak untuk menurunkan kandungan lemak total dalam daging merah lebih lanjut.
Kacang-kacangan termasuk lentil, kacang hitam, kacang merah, kaya protein dan rendah lemak.
Sebagian besar legum mengandung kalsium dan serat makanan dalam jumlah yang baik, penting untuk anak yang sedang tumbuh.
Moms dapat mencoba menambahkan kacang-kacangan ke dalam makanan anak-anak Anda untuk diet protein dan nutrisi.
Sayuran berdaun merupakan sumber kalsium yang baik untuk anak yang tidak mengonsumsi susu karena intoleransi laktosa atau pilihan makanan.
Sayuran berdaun juga merupakan sumber vitamin K yang baik yang penting untuk kesehatan tulang.
Beberapa sayuran berdaun kaya kalsium yang dapat ditambahkan ke menu harian anak adalah lobak, bok choy, kangkung, bayam, collard hijau, dan selada air.
Buah-buahan tidak sering dikaitkan dengan mineral, tetapi beberapa buah mengandung cukup kalsium dan mineral lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang yang sehat.
Contoh buah-buahan dengan kandungan kalsium adalah jeruk, aprikot, kiwi, dan nanas.
Moms dapat mulai menyeertakan berbagai macam buah-buahan ke dalam makanan anak Anda untuk mencapai pertumbuhan optimal.
Nah, itu dia Moms, berbagai asupan yang bisa diberikan untuk anak untuk membantu anak tumbuh tinggi.
Baca Juga: Simak Baik-Baik Moms, Berikut Jenis Makanan yang Bagus untuk Jadikan Anak Cerdas
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR