Nakita.id – Mencari tahu jam makan yang baik untuk penderita asam lambung penting untuk menjaga gejalanya supaya tetap terkendali.
Pada kebanyakan pengidap asam lambung seringkali muncul setelah waktu makan.
Meski tidak selalu, tapi jika Moms selalu mengalami asam lambung setelah makan maka sebaiknya perlu mengevaluasi kembali pola makan yang diterapkan selama ini.
Baik itu dari segi pilihan makanan atau bahkan kapan makan dilakukan.
Pasalnya pada beberapa waktu tertentu, misalnya makan terlalu larut malam justru dapat membawa Moms pada kambuhnya gejala asam lambung.
Nah supaya hal ini tidak terjadi lagi, perlu melakukan tindakan pencegahan dengan menerapkan jam makan yang teratur.
Lantas bagaimana jam makan yang baik untuk penderita asam lambung?
Untuk mengetahui lebih lengkapnya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini, Moms.
Mengatur pola makan dan jadwal makan yang teratur setiap harinya adalah kunci untuk menghindari asam lambung.
Terutama juga membatasi waktu makan terakhir di malam hari.
Bagi pada penderita asam lambung, disarankan untuk makan sekurang-kurangnya tiga jam sebelum tidur malam.
Baca Juga: 7 Makanan dan Minuman yang Baik Dikonsumsi Saat Asam Lambung Naik
Kondisi ini diyakini akan memungkinkan tubuh untuk memiliki waktu mencerna makanan terakhir secara tuntas.
Selain itu, makan malam yang teratur semacam ini pun mengurangi risiko terjadinya serangan asam lambung di malam hari.
Sementara, untuk jam makan di waktu lainnya berikut ini adalah panduan yang bisa diikuti.
Untuk jam makan pagi, Moms bisa mulai sarapan pada waktu sekitar pukul 07.00 -08.00 WIB.
Dalam waktu satu jam setelah bangun tidur, tubuh telah memproses semua nutrisi selama tidur dan siap membangun energi.
Pilih opsi protein tinggi dan rendah gula dan karbohidrat untuk memberikan energi tahan lama di pagi hari.
Ketika tiba waktunya makan siang, penderita asam lambung bisa menjadwalkan makan pada pukul 12.00 – 13.00 WIB.
Konsumsi makanan yang bergizi dan diet ramah asam lambung sehingga tidak akan memicu gejala kambuh kembali.
Dalam memilih jam makan malam, Moms tidak boleh makan terlalu larut malam.
Makan makan biasa dilakukan pada pukul 18.00 – 19.00 WIB.
Mengatur jadwal ini secara konsisten sepanjang hari juga dapat membantu mengurangi makan berlebihan yang dapat menyebabkan asam lambung atau gangguan pencernaan.
Baca Juga: 3 Dampak Kesehatan Jika Asam Lambung Naik pada Saat Masa Hamil
Secara umum, menjadwalkan apa dan kapan makan akan membantu mempertahankan diet seimbang dan menciptakan sumber energi yang lebih stabil. Karena metabolisme bekerja pada tingkat optimal sepanjang hari.
Dalam hal menghindari asam lambung, mengurangi jumlah yang dimakan saat makan bisa sama pentingnya dengan menghindari makanan pemicu tertentu.
Jika Moms menderita gangguan pencernaan ini makan dengan porsi kecil lebih sering bisa menjadi kebiasaan yang bagus dibandingkan porsi besar sekali waktu.
Mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak menyebabkan perut membesar.
Dilansir dari Palmary Surgical, saat perut mengembang, katup otot di bagian atas perut yang disebut sfingter esofagus bagian bawah (LES) cenderung tidak menutup dengan benar.
LES bertanggung jawab untuk mencegah isi lambung naik ke kerongkongan.
Semakin banyak dimakan, semakin perut meregang dan LES mengendur, dan semakin tinggi risiko kita mengalami asam lambung.
Sering makan dalam porsi besar juga berarti tubuh makan lebih banyak dari yang dibutuhkan.
Karena asam lambung, GERD dan obesitas sangat terkait dengan makan berlebihan, ini juga dapat menyebabkan penambahan berat badan yang menyebabkan lebih banyak masalah dengan asam lambung.
Alih-alih makan tiga kali dalam porsi besar, ada baiknya makan lima atau enam kali dalam porsi kecil sepanjang hari.
Ini akan memberi waktu pada perut untuk kosong setelah makan, meminimalkan tekanan pada LES dan mengurangi risiko asam lambung.
Baca Juga: 7 Kebiasaan yang Memicu Asam Lambung Naik dan Cara Mengobati
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR