Tidak jelas apa yang sebenarnya menyebabkan hiperseksualitas. Dikutip dari Very Well Mind, penelitian menunjukkan hal -hal berikut sebagai penyebab kondisi:
kondisi seperti epilepsi dianggap menyebabkan kerusakan pada beberapa bagian otak, yang pada gilirannya dapat memicu kondisi tersebut.
Otak mengendalikan hampir semua fungsi kita sehari -hari, termasuk perilaku seksual.
Ketidakseimbangan kimia dapat menyebabkan kurangnya minat pada dorongan seksual atau perilaku atau hiperseksualitas.
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa ketidakseimbangan dopamin dapat memicu kondisinya.
Menurut beberapa peneliti, hiperseksualitas dapat berkembang sebagai efek samping dari obat -obatan tertentu.
Obat penggantian dopamin, biasanya digunakan untuk mengobati penyakit Parkinson, terkadang ditemukan menyebabkan hiperseksualitas.
Salah satu faktor potensial bisa jadi karena penyakit mental seperti gangguan bipolar.
Mengidentifikasi hiperseksualitas bisa sulit. Karena manual diagnostik dan statistik gangguan mental (DSM-5), yang menyediakan diagnosis beberapa kondisi kesehatan mental gagal memberikan kriteria untuk mendiagnosis hiperseksualitas atau perilaku seksual kompulsif.
Beberapa profesional kesehatan mental menggunakan kriteria diagnostik untuk kondisi seperti kecanduan perilaku untuk membantu mendiagnosis hiperseksualitas.
Ini karena hiperseksualitas dapat dianggap sebagai bentuk kecanduan perilaku atau gangguan kontrol impuls.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR