Karena penekanan ini, tubuh tidak dapat berovulasi dan menstruasi terhenti.
Haid dapat memengaruhi komposisi atau kualitas ASI bahkan mungkin ada penurunan pasokan. Setiap wanita mengalami beberapa jenis perubahan secara berbeda.
Namun, karena transisi ini bersifat sementara, seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran bagi ibu.
Pada pengalaman pertama ini, Moms dapat mengalami beberapa perubahan.
Biasanya setelah melahirkan dapat mulai mengalami haid atau menstruasi 2-7 hari setiap 28 hari.
Namun bisa juga tidak teratur, artinya panjang atau durasi siklus lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya. Bahkan mungkin melewatkan satu periode.
Dalam hal ini status menyusui dapat berperan besar.
Jika mendapatkan menstruasi kembali tetapi Moms masih menyusui, hal ini dapat membuat seorang wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur. Namun hal ini akan kembali normal seiring berjalannya waktu.
Tetapi apabila tidak mengalami menstruasi selama berbulan-bulan atau memiliki kekhawatiran tentang kondisi tubuh sebaiknya hubungi dokter masing-masing.
Selain itu, menstruasi pertama setelah melahirkan juga dapat membuat Moms mengalami beberapa gejala seperti berikut ini:
- Menstruasi yang lebih berat atau deras
Baca Juga: Amankah Melakukan Diet Setelah Melahirkan? Begini Penjelasan Menurut Ahli Gizi
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR