Nakita.id – Kembalinya siklus haid setelah melahirkan merupakan salah satu bagian dari pemulihan.
Pada beberapa orang, hal ini mungkin dapat berbeda-beda karena peningkatkan hormon karena menyusui.
Selain itu, masih ada yang khawatir ketika mengalami haid untuk pertama kalinya setelah melahirkan bayi.
Pasalnya, tubuh mengalami perubahan yang begitu besar selama masa kehamilan sehingga akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan kembali.
Karena tubuh menyesuaikan kembali dengan proses menstruasi setelah jeda yang lama, maka akan ada perubahan yang dapat Moms alami.
Simak bagaimana penjelasan wanita mengalami haid setelah melahirkan.
Seperti yang disinggung sebelumnya, kapan siklus haid atau menstruasi dimulai dapat berbeda-beda.
Dilansir dari What to Expect, jika tidak menyusui maka menstruasi dapat kembali rata-rata 6-12 minggu. Namun apabila menyusui secara eksklusif kemungkinan akan memiliki jeda yang lebih lama.
Sangat normal bagi ibu menyusui untuk mengalami menstruasi pertama setelah melahirkan dalam enam minggu atau bahkan enam bulan kemudian setelah melahirkan.
Hal ini lantaran fungsi hormonal antara menyusui dan menstruasi yang saling berkaitan.
Hormon prolaktin yang membantu dalam produksi ASI dapat menekan hormon reproduksi.
Karena penekanan ini, tubuh tidak dapat berovulasi dan menstruasi terhenti.
Haid dapat memengaruhi komposisi atau kualitas ASI bahkan mungkin ada penurunan pasokan. Setiap wanita mengalami beberapa jenis perubahan secara berbeda.
Namun, karena transisi ini bersifat sementara, seharusnya tidak menimbulkan kekhawatiran bagi ibu.
Pada pengalaman pertama ini, Moms dapat mengalami beberapa perubahan.
Biasanya setelah melahirkan dapat mulai mengalami haid atau menstruasi 2-7 hari setiap 28 hari.
Namun bisa juga tidak teratur, artinya panjang atau durasi siklus lebih panjang atau lebih pendek dari biasanya. Bahkan mungkin melewatkan satu periode.
Dalam hal ini status menyusui dapat berperan besar.
Jika mendapatkan menstruasi kembali tetapi Moms masih menyusui, hal ini dapat membuat seorang wanita mengalami menstruasi yang tidak teratur. Namun hal ini akan kembali normal seiring berjalannya waktu.
Tetapi apabila tidak mengalami menstruasi selama berbulan-bulan atau memiliki kekhawatiran tentang kondisi tubuh sebaiknya hubungi dokter masing-masing.
Selain itu, menstruasi pertama setelah melahirkan juga dapat membuat Moms mengalami beberapa gejala seperti berikut ini:
- Menstruasi yang lebih berat atau deras
Baca Juga: Amankah Melakukan Diet Setelah Melahirkan? Begini Penjelasan Menurut Ahli Gizi
- Kram perut yang kuat atau ringan
- Adanya bekuan darah kecil
- Periode tidak teratur
Sebagian besar perbedaan dalam sikus haid setelah kehamilan adalah karena kumpulan ekstra lapisan rahim yang perlu ditumpahkan.
Karena lapisan ekstra ini, tubuh cenderung mengalami rasa sakit dan kram yang hebat. Seiring waktu, gejala ini akan berkurang dan tubuh akan kembali normal.
Berbagai masalah kesehatan sebelum kehamilan dapat memengaruhi. Misalnya, jika menderita tiroid, kemungkinan besar akan mengalami aliran yang lebih berat.
Di sisi lain, jika menderita endometriosis sebelum hamil, haid pertama setelah hamil mungkin lebih ringan.
Haid setelah melahirkan caesar tidak jauh berbeda dari periode setelah melahirkan normal.
Wanita dapat mengalami keputihan dan pendarahan yang lebih berat karena tubuh mencoba melepaskan jaringan yang melapisi rahim selama kehamilan.
Awalnya, selama pascapersalinan, Moms mungkin akan melihat aliran dan gumpalan yang lebih berat dalam menstruasi.
Lama kelamaan, aliran akan menjadi ringan dan menghasilkan cairan berwarna putih krem atau merah yang disebut lochia.
Baca Juga: Mengenal Tentang Baby Blues Syndrome, Penyebab dan Cara Mengatasinya
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR