Hal ini biasa terjadi dan dapat teratasi dengan sendirinya. Kelelahan akibat stimulasi berlebihan sering ditandai dengan ketidakjelasan, kecanggungan, kelesuan, kantuk, dan iritasi.
Air merupakan salah satu komponen penting yang dibutuhkan untuk kelancaran fungsi tubuh.
Mareka juga merupakan konstituen utama dari setiap sel dan membantu mengangkut oksigen, nutrisi, dan produk limbah.
Di sisi lain, tubuh kehilangan air saat bernapas, berkeringat, dan buang air kecil. Dehidrasi kronis dapat menyebabkan kelelahan dan pusing pada anak-anak.
Jika anak mengeluh sakit kepala, lelah, dan pusing, bisa jadi karena dehidrasi.
Kekurangan nutrisi seperti zat besi, B12, dan vitamin juga dapat menyebabkan kelelahan pada anak.
Penyebab utama malnutrisi adalah pola makan yang buruk, modalitas obat, infeksi, dan lain-lain.
Selain kelelahan, gejala malnutrisi lainnya termasuk penurunan berat badan, lesu, kehilangan nafsu makan, rambut rontok, kulit pucat, dan kuku rapuh.
Penting untuk mengidentifikasi tanda-tandanya sejak dini karena kekurangan gizi pada anak dapat menyebabkan konsekuensi yang parah dalam jangka panjang.
Kelelahan pada anak-anak juga dapat disebabkan oleh stres, pembatasan saluran napas, obat-obatan.
Atau kondisi medis lain yang terkait dengan gangguan tidur seperti juvenile rheumatoid arthritis, asma, apnea tidur obstruktif, insomnia, sindrom kaki gelisah, dan anemia.
Baca Juga: Tips agar Anak Mau Makan Lebih Banyak Buah, Yuk Berperan Sama Lakukan 6 Hal Ini
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR