Nakita.id - Fakta terkait kasus pembunuhan berantai komplotan Wowon Cs terus bermunculan.
Para pembunuh itu terus disidik polisi untuk mengetahui motif mereka melakukan pembunuhan, sekaligus berbagai fakta yang terkait dengannya.
Pembunuhan ini sangat keji karena mengorbankan 9 nyawa, yang dilakukan di beberapa kota yaitu Bekasi, Cianjur, dan perairan Bali.
Apalagi, selain beberapa korban penipuan, korban yang tewas itu punya hubungan saudara dengan pembunuh.
Mereka adalah istri, anak, anak tiri, mertua, dan sosok lain yang dikenal dekat dan punya hubungan darah dengan Wowon Cs, otak komplotan dengan dua partner lainnya yaitu Solihin alias Dulloh, dan Muhammad Dede Solehudin.
Korban tewas itu adalah Ai Maimunah (40, istri Wowon), Ridwan Abdul Muiz (anak tiri Wowon, 23), Muhammad Riswandi (anak tiri Wowon, 17) yang ditemukan tewas di Bekasi. Juga ada Noneng (mertua Wowon), Wiwin (istri pertama Wowon yang juga anak Noneng), Farida (TKW), Bayu, 2 tahun (anak Wowon), dan Halimah (isti Wowon yang juga ibu kandung Ai Maemunah), juga ada TKW bernama Siti yang juga ikut dibunuh.
Yang mengejutkan adalah salah komplotan yaitu Solihin atau Dulloh tiba-tiba meminta jatah hubungan kepada salah satu korban, yaitu Noneng Suryati.
Noneng sendiri adalah mertua dari Wowon dan ibu dari Wiwin Winarti.
Dengan berbagai akal liciknya, Duloh berhasil memaksa Noneng untuk bercinta dengannya.
Ia beralasan salah satu cara agar penggandaan uang berhasil adalah dengan berhubungan intim.
Noneng pun tak bisa mengelak dan melayani nafsu bejat Dulloh.
"Noneng Suryati sama saya nagih janji katanya Rp 25 juta, saya bilang uang dari mana, iya si Wowon.
'Yaudah kalau mau dibayar harus mau bersetubuh dulu' (kata Solihin ke Noneng)," ungkap Solihin kepada para wartawan di Mapolda Metro Jaya.
Tak diketahui, apakah Solihin sebelumnya memang sudah suka atau naksir Noneng sebelumnya atau tidak.
Sebab, syarat jatah bercinta hanya ia berikan kepada Noneng, tidak kepada wanita lainnya yang juga jadi korban.
Solihin dan Noneng pun bercumbu hingga berhubungan badan.
Celakanya, usai berhubungan badan, Solihin langsung mencekik Noneng hingga kehabisan napas.
"Dicekik (lehernya) pakai tangan kanan, tangan kiri bekap itu mulutnya supaya enggak teriak (dilakukan) sampai setengah jam," ujarnya Solihin.
Usai tubuh Noneng terbujur kaku, Solihin langsung membawa mayat mertua Wowon itu ke dalam lubang yang telah ia siapkan sebelumnya.
"Nah sesudah itu jam sembilan sampai setengah sepuluh kan langsung dibaringkan dulu, diangkat, dimasukin ke lubang (galian) itu," sambung Solihin atau Duloh ini.
Solihin siap mempertanggungjawabkan perilaku kejinya.
Ia bahkan siap menerima hukuman apa pun dari aparat hukum, pun termasuk hukuman mati.
"Siap (dihukum mati), apa aja yang itu dilaksanakan saya terima. Karena sudah menerima membunuh orang-orang banyak itu saya siap selalu," ujarnya.
Komplotan Wowon cs sendiri saat ini terancam dipidana dengan ancaman hukuman mati karena pembunuhan berencana.
Ketiganya dikenai Pasal 338, 339, dan 340 KUHP.
Keluarga korban pembunuhan berantai ini pun meminta aparat hukum memberikan hukuman maksimal kepada para pelaku.
Hal itu diungkapkan Misbah, adik Halimah sekaligus paman dari Ai Maemunah, yang meminta pelaku dihukum seberat-beratnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |