Nakita.id - Apa saja peran Kemenkes dalam mengoptimalisasi pelayanan kanker anak di seluruh faskes Indonesia?
Selama ini, banyak masyarakat Indonesia yang sangat menyayangkan kurangnya pelayanan kanker anak di seluruh faskes Indonesia.
Karena kekurangan inilah, sebagian besar masyarakat kalangan menengah keatas lebih memilih mengobati kanker anak di luar negeri.
Salah duanya adalah Singapura dan Malaysia, yang digadang-gadang memiliki pelayanan yang jauh lebih optimal daripada di Indonesia.
Akan tetapi, kembali mengingatkan bahwa layanan di sana hanya bisa diakses oleh masyarakat kalangan menengah keatas saja.
Melihat masalah ini, Kemenkes akhirnya mendorong upaya optimalisasi pelayanan kanker, khususnya kanker anak, di seluruh faskes Indonesia agar setara dengan pengobatan luar negeri.
Apa saja perannya? Yuk, cari tahu selengkapnya berdasarkan penjelasan dari Dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes.
Eva menyampaikan bahwa Kemenkes sedang mendorong optimalisasi pelayanan kanker, khususnya kanker anak, di seluruh faskes Indonesia.
“Saat ini, kita juga sudah melakukan transformasi skrining kesehatan, termasuk transformasi layanan rujukan, dengan meningkatkan akses dan mutu layanan sekunder dan tersier melalui jejaring pengakuan empat layanan unggulan,” ucap Eva saat diwawancarai Nakita pada Kamis (9/2/2023).
Sebagai informasi, empat layanan unggulan Kemenkes yang dimaksud ini sudah termasuk kanker, Moms dan Dads.
“Dengan target paling tidak 18 rumah sakit akan ditransformasi menjadi rumah sakit paripurna. Kemudian, 34 rumah sakit menjadi rumah sakit utama dan 267 rumah sakit menjadi rumah sakit madya sebelum tahun 2025,” terang Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI ini.
Baca Juga: Memperingati Hari Kanker Anak Sedunia, Kenali Gejala Awal Kanker pada Anak Yuk Moms!
Sebagai informasi, angka di atas sudah mencakup seluruh rumah sakit yang ada di Indonesia.
“Karena, untuk layanan pengakuan kanker saat ini telah terdapat di seluruh rumah sakit paripurna, rumah sakit utama, dan rumah sakit madya,” jelas Eva.
“Terutama untuk rumah sakit paripurna, layanan pengakuan (kanker) ini didasarkan atas beberapa kriteria, dimana sudah bisa melakukan layanan kanker komprehensif, serta diagnosis dan terapi teknologi mutakhir,” lanjutnya menjelaskan.
Kemudian, tambah Eva, untuk yang rumah sakit utama ini mampu melakukan pelayanan kanker tersier.
Mulai dari melakukan pemeriksaan dan tindakan medis, serta ada dokter spesialis kanker yang bisa meningkatkan kualitas hidup.
Dan juga penyediaan alternatif yang lebih nyaman dan comfortable, demikian kata Eva.
“Kemudian untuk yang rumah sakit madya, ini sudah mampu melakukan pelayanan kanker sekunder, dimana (ada) pemeriksaan atau tindakan medis dan dokter spesialis kanker yang meningkatkan kualitas hidup atau survival,” terang Eva.
Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, transformasi rumah sakit ini sudah mencakup rumah sakit di seluruh Indonesia.
“Karena kita sedang mengampu rumah sakit di seluruh Indonesia. Kalau misalnya dia fasilitasnya hanya bisa madya, kita nanti akan buat menjadi utama. Yang utama nanti akan kita naikkan lagi menjadi paripurna,” kata Eva.
“Itu terus menerus kita lakukan, jadi setiap tahun dan ini akan kita dorong sampai terakhir di 2027,” lanjutnya menyampaikan.
Tak sampai di situ. Saat ini, pembiayaan untuk diagnosis dan tatalaksana pengobatan kanker anak sendiri sudah masuk dalam pembiayaan BPJS Kesehatan, Moms dan Dads.
Hal ini sudah disampaikan langsung oleh Eva yang mewakili Kemenkes RI untuk menjawab keresahan banyak masyarakat.
Maka dari itu, jika Moms dan Dads belum mendaftarkan anaknya ke BPJS, segera daftarkan agar bisa mendapatkan banyak manfaat, termasuk pengobatan kanker.
Selain itu, peran Kemenkes lainnya yang juga bisa dirasakan masyarakat Indonesia saat ini adalah layanan konseling psikologis untuk orangtua dan anak penyandang kanker.
“Layanan konseling psikologis untuk orangtua dan anak yang terkena kanker ini sudah tersedia di faskes rujukan tingkat lanjut. Jadi, tidak di puskesmas ya, dia ada di rumah sakit. Jadi, silakan untuk orangtua mengakses layanan tersebut di sana,” terang Eva.
“Misalnya, punya riwayat kecacatan setelah pengobatan, nah ada rehab yang berbasis masyarakat itu kita kembangkan. Jadi, ketika nanti dia harus seperti apa, nanti akan diberi solusi. Kita lakukan layanan ini di hampir seluruh kabupaten/kota,” lanjutnya menerangkan.
Eva juga menjelaskan bahwa Kemenkes memiliki empat fungsi.
“Fungsi utama adalah promosi, fungsi kedua adalah deteksi dini, kemudian fungsi ketiga adalah pelayanan, fungsi keempat adalah bagaimana nanti kita mengharapkan bahwa masyarakat itu tetap sehat kembali. Jadi, dalam keempat fungsi itu kita lakukan,” jelasnya.
Selain itu, Eva juga mengingatkan bahwa orangtua merupakan salah satu peran kunci dalam perjalanan kanker anak.
“Peran orangtua ini dapat dilakukan dalam memberi dukungan dan perawatan psikologis dasar dengan mencari sumber daya yang memungkinkan untuk perawatan dan adaptasi yang maksimal,” sebutnya.
“Jadi peran orangtua ini sangat penting. Tentu bagaimana juga kita memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi dalam pilar promosi, sehingga orangtua itu tahu dia harus melakukan apa dan mencari rehabilitasi yang pas seperti apa,” lanjutnya.
Mewakili Kemenkes RI, Eva menyampaikan harapannya bahwa untuk edukasi di masyarakat, Kemenkes juga telah melakukan kerjasama lintas sektor.
“Kita juga kerja bareng IDAI, organisasi penggiat kanker anak, dan organisasi lainnya yang mendukung untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pentingnya penemuan kanker pada anak,” sebut Eva.
“Kemudian, kita juga berterima kasih pada CAI yang sudah membantu kita membuat buku Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak,” lanjutnya.
Berdasarkan penjelasan Eva, penanganan kesehatan tidak bisa hanya dilakukan oleh Kemenkes saja.
Kemenkes sangat membuka diri untuk seluruh lintas sektor, lintas program, tokoh masyarakat, maupun tokoh agama.
“Itu secara bersama-sama untuk kita berupaya untuk kesehatan masyarakat yang baik kedepannya,” tutup Eva.
Nah, itu tadi penjelasan lengkap mengenai peran Kemenkes dalam mengoptimalisasi pelayanan kanker anak di seluruh faskes Indonesia.
Termasuk, perannya dalam mengedukasi masyarakat Indonesia terkait kanker pada anak.
Sebagai masyarakat Indonesia, tentu Moms dan Dads perlu mendukung segala upaya yang dilakukan pemerintah melalui Kemenkes salah satunya.
Agar kelak, kualitas kesehatan masyarakat di Indonesia bisa meningkat secara positif.
Moms dan Dads bisa mengunduh buku elektronik Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak terbitan terbaru dari Kemenkes RI di tautan ini.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ketahui Lagi Soal Leukemia yang Banyak Diidap Anak Indonesia
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR