Untuk persyaratannya, Moms hanya perlu membawa KTP maupun BPJS Kesehatan saja.
Akan tetapi, jika Moms belum punya BPJS, nanti bisa dikonsultasikan terlebih dahulu di puskesmas.
"Nanti untuk ditindaklanjutinya, seandainya melalui skrining mengarah ke kanker payudara atau kanker serviks, nanti bisa diurus dulu BPJS-nya. Baru nanti kita gunakan (BPJS-nya)," terang Bidan Anriati.
Selain itu, untuk biaya skrining kanker di bidan sendiri sebesar Rp 50.000 - Rp 100.000, demikian kata bidan yang membuka praktik sendiri ini.
Berdasarkan penjelasan Bidan Anriati, alur dimulai apabila pasien mengeluh di bagian payudaranya atau pada organ intimnya.
"Itu datang ke poli kebidanan. Boleh ke puskesmas, boleh ke rumah sakit," ucapnya.
"Nanti dari sana ke poli IVA. Dari poli IVA, nanti baru diperiksa untuk pemeriksaan pap smear dan SADARI itu. Kemudian, USG mammae dan payudaranya," lanjutnya menerangkan.
Jadi, jangan sampai Moms menunda-nunda lagi ya.
Mulai dari sekarang, Moms sudah harus melakukan skrining kanker sejak dini.
Hal ini dilakukan untuk mencegah risiko terjadinya kanker, juga meningkatkan kualitas hidup kedepannya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR