Saat ini, penemuan dini kanker pada anak sudah dapat dilakukan di seluruh faskes, Moms dan Dads.
Termasuk, puskesmas sebagai faskes tingkat I yang mudah diakses oleh banyak masyarakat Indonesia.
“Jadi, kegiatan pengenalan dan penemuan dini kanker pada anak ini sudah dapat dilakukan di puskesmas,” sebut Dr. Eva Susanti, S.Kp, M.Kes saat diwawancarai Nakita, Kamis (9/2/2023).
“Selain di puskesmas, nanti kita harapkan dapat juga dilakukan di posyandu prima, kemudian di institusi pendidikan, kemudian juga di Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) anak, kemudian panti sosial anak, dan lembaga kemasyarakatan atau lapas rumah tahanan anak,” lanjutnya.
Mewakili Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Eva berharap agar kegiatan pengenalan serta penemuan dini (skrining) kanker pada anak ini bisa diperkuat kedepannya.
Selain itu, saat ini juga, pembiayaan skrining kanker, termasuk kanker anak, sudah masuk dalam sistem pembiayaan BPJS Kesehatan.
“Jadi, jangan khawatir ya. Yang penting kami akan berusaha terutama dalam memberikan motivasi, kemudian edukasi bagi masyarakat yang tidak mampu untuk segera masuk ke BPJS,” kata Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI ini.
“Kan, masyarakat kita diharapkan merangkul Universal Health Coverage ya. Jadi, semuanya harus sudah masuk ke keanggotaan BPJS Kesehatan,” katanya berpesan.
Eva menyampaikan bahwa deteksi dini kanker pada anak itu sangatlah penting.
“Kita tahu bahwa penemuan dini kasus kanker anak ini merupakan kunci keberhasilan penanggulangan kanker pada anak,” ujarnya.
Baca Juga: Peran Keluarga Marvelino, Anak dari Amelia Chandra, Memberi Dukungan Saat Pertama Didiagnosa Kanker
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR