Nakita.id - Ternyata ada aturan tersendiri untuk bayar utang puasa Ramadan tahun lalu.
Moms tidak boleh melewati batas ini, atau qadha puasa Moms tidak diterima Allah SWT.
Simak selengkapnya di bawah ini tentang aturan bayar puasa Ramadan tahun lalu dan bacaan niatnya.
Melansir dari situs Kemenag, terdapat dua pendapat ulama mengenai waktu batas akhir qadha puasa Ramadan.
Dua pendapat ini dijelaskan dalam kitab Al-Mausu’ah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah.
Pertama, menurut ulama Syafiiyah dan ulama Hanabilah, batas akhir qadha puasa Ramadan adalah hingga datang puasa Ramadan berikutnya.
Artinya, berdasarkan pendapat tersebut, batas akhir bayar utang puasa tahun 2023 ini ialah tanggal 22 Maret.
Kedua, menurut ulama Hanafiyah, tidak ada batas akhir qadha puasa Ramadan.
Pendapat ini menyatakan, qadha puasa Ramadan boleh dilakukan kapan saja, baik setelah tahun puasa Ramadan yang ditinggalkan atau tahun-tahun berikutnya.
Artinya, berdasarkan pendapat ulama Hanafiyah, membayar utang puasa Ramadan dapat dilakukan kapan saja oleh umat Islam sepanjang hayat.
Namun, ada waktu-waktu yang diharamkan untuk melakukan puasa bagi umat Islam, di antaranya hari raya Idulfitri dan Iduladha, serta tanggal 11, 12, dan 13 pada bulan Zulhijjah.
Baca Juga: Cara Membayar Utang Puasa Bagi Ibu Hamil dan Lansia
Nah, Moms sudah tahu bagaimana cara membayar utang puasa pada tahun lalu.
Tidak hanya batasnya saja, tapi Moms harus tahu juga niat bacaannya.
Pasalnya, bacaan niat membayar utang puasa berbeda dengan niat puasa Ramadan.
Apalagi Islam telah mengajarkan bahwa ketika hendak menjalankan ibadah, maka dahulukanlah dengan membaca niat.
Baik itu saat wudhu, salat, hingga puasa.
Begitu juga saat Moms hendak mengganti puasa Ramadan di luar bulan Ramadan, maka penting untuk mengetahui bacaan niat puasa qadha Ramadan.
Berikut adalah bacaannya yang mudah untuk Moms hafalkan:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadan esok hari karena Allah SWT,"
Setelah Moms mengetahui bacaan niat puasa qadha Ramadan, maka juga perlu mengetahui bagaimana tata cara mengganti atau membayarnya.
Baca Juga: Bolehkah Puasa di Hari Jumat untuk Ganti Utang Puasa Ramadan?
Untuk mengganti puasa Ramadan ini, Moms bisa melakukannya kapan saja di luar bulan Ramadan.
Di mana niat puasa qadha Ramadan dibaca pada malam harinya.
Namun, perlu Moms ketahui bahwa hukumnya makruh jika mendahulukan puasa sunah daripada puasa qadha. Seperti halnya yang dijelaskan dalam kitan Al-Jami’ li Ahkam Ash-Shiyam, dikatakan oleh Imam Abu anifah berikut:
"Kewajiban meng-qadha puasa Ramadan adalah kewajiban yang lapang waktunya tanpa ada batasan tertentu, walaupun sudah masuk Ramadan berikutnya,".
Sedangkan dalam menjalankan qadha puasa Ramadan dilakukan berurutan atau tidak memiliki beberapa pendapat yang berbeda sebagai berikut:
Pertama, cara melakukan qadha puasa Ramadan harus dilaksanakan secara berurutan karena puasa yang ditinggalkan juga berurutan.
Meski begitu, dalam hal ini belum ada hadis yang shahih mengenai pendapat tersebut.
Kedua, cara melakukan qadha puasa Ramadan dilaksanakan tidak harus secara berurutan.
Tidak ada satu pun dalil yang menjelaskan bahwa puasa qadha dilakukan secara berurutan.
Berikut adalah hadis yang menjelaskan tentang cara qadha puasa Ramadan:
"Qadha (puasa) Ramadan itu, jika ia berkehendak, maka ia boleh melakukannya terpisah. Dan jika ia berkehendak, maka boleh melakukannya berurutan,"(HR. Daruquthni).
Baca Juga: Bulan Ramadan Sudah Semakin Dekat, Sudahkah Membayar Utang Puasa? Ini Tata Cara Melaksanakannya
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR