Kaidah kebahasaan yang kelima dari teks sejarah yaitu konjungsi kausalitas.
Berbeda dengan konjungsi temporal yang berhubungan dengan waktu, konjungsi kausalitas dapat digunakan untuk menghubungkan sesuatu hal untuk menyatakan sebab akibat dari suatu peristiwa bersejarah.
Sama seperti konjungsi temporal, konjungsi kausalitas juga bisa digunakan untuk menjadi penghubung dua hal yang memiliki keterkaitan antara sebab dan akibat.
Kaidah kebahasaan yang keenam dari teks sejarah adalah nomina.
Penggunaan nomina sendiri akan banyak digunakan dalam teks sejarah untuk menyebutkan nama terkait suatu benda atau peristiwa tertentu.
Beberapa contoh penggunaan nomina, misalnya seperti nama orang, hewan, benda, atau bisa juga pada gagasan atau ide.
Kaidah kebahasaan yang ketujuh dari teks sejarah adalah verba.
Verba sendiri banyak ditemukan dalam teks sejarah.
Hal ini dikarenakan unsur kebahasaan verba bisa digunakan untuk menunjukan suatu tindakan bernilai sejarah yang pernah terjadi.
Salah satu tanda dari verba sendiri, yaitu pengimbuhan kata seperti me-, di-, ber-, ter-, me-kan, ber-kan, di-kan, dan lain seterusnya.
Contoh penggunaan verba yaitu seperti melihat, melukis, diserahkan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Maknai Kehidupan Baru Pascapandemi Lewat Buku dan Pameran Life as We Know It
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR