Nakita.id - Moms mungkin sudah pernah mendengar mengenai pantangan ibu hamil yang tidak boleh dilakukan.
Seperti kita tahu, kehamilan memerlukan perhatian khusus dalm hal nutrisi dan gaya hidup.
Ada beberapa pantangan yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan dan keamanan ibu hamil.
Faktanya, masih banyak miskonsepsi yang ada di masyarakat mengenai yang boleh dan tidak boleh dilakukan ibu hamil.
Melansir dari Healthline, berikut adalah sejumlah hal yang dilarang dilakukan bumil.
Yuk simak!
1. Diet
Berat badan yang tidak terkontrol kerap terjadi selama masa kehamilan.
Tak sedikit ibu hamil yang merasa tidak percaya diri akan penambahan berat badannya ini.
Kebanyakan ibu hamil melakukan diet sebagai cara paling efektif untuk mengubah bentuk tubuhnya seperti sedia kala.
Tetapi sebaiknya urungkan niat untuk melakukan diet, terutama saat Moms tengah hamil muda.
Baca Juga: Tips Ibu Hamil Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Selama Perjalanan
Ketika Moms diet, Moms dan janin akan kekurangan gizi yang justru dibutuhkan selama masa kehamilan.
Kekurangan nutrisi selama kehamilan sangat berisiko menyebabkan bayi lahir dengan kecacatan.
Sebaiknya cukupi kebutuhan nutrisi harian dengan mengonsumsi makanan sehat dan penuh gizi.
2. Minum alkohol
Ibu hamil juga tidak dianjurkan tidak mengonsumsi alkohol.
Tidak diketahui jumlah alkohol, jenis alkohol atau waktu minum yang dianggap aman selama kehamilan.
Alkohol dalam darah ibu dapat diteruskan ke bayi melalui tali pusat yang menyebabkan kerusakan fisik, mental dan meningkatkan kemungkinan keguguran atau kelahiran mati.
Menurut penelitian, konsumsi alkohol bisa meningkatkan risiko keguguran.
3. Merokok
Jika Moms merupakan perokok, sebaiknya hindari kebiasaan ini terlebih dahulu saat hamil.
Termasuk, jika Moms merokok dengan vape.
Baca Juga: Sering Disebut Kaki Gajah, Ini Penyebab Kaki Ibu Hamil Bengkak dan Cara Mencegahnya
Pasalnya, merokok saat hamil justru dapat meningkatkan risiko kecacatan lahir pada bayi.
Selain itu, kandungan nikotinnya dapat merusak perkembangan otak dan paru pada bayi.
4. Sauna
Mandi air panas atau sauna juga perlu Moms hindari saat hamil trimester pertama.
Jika masih dilakukan, ditakutkan ibu hamil dapat berisiko kepanasan berlebih, dehidrasi, hingga pingsan.
Selain itu, suhu air mandi yang terlalu juga ternyata dapat berdampak pada tumbuh kembang bayi, terlebih di trimester pertama.
Beberapa riset menemukan, risiko keguguran dapat meningkat dua kali lipat jika ibu hamil mandi air panas di trimester pertama.
5. Makan makanan mentah
Untuk pantangan satu ini sebagian besar ibu hamil pasti sudah ada yang tahu ya.
Moms harus pastikan makanan yang akan dikonsumsi benar-benar matang.
Apalagi jika Moms makan-makanan seperti telur dan daging.
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Diare pada Ibu Hamil, Apakah Boleh Minum Obat?
Jenis makanan seperti ini jika tidak diolah dengan matang bisa menyebabkan Moms mengalami infeksi bakteri Listeria atau Salmonella, toksoplasmosis, dan keracunan makanan.
Ingat ya Moms, apapun yang Moms konsumsi selama masa kehamilan tidak hanya berdampak pada kondisi Moms sendiri.
Akan tetapi ini juga bisa memengaruhi kondisi janin di dalam kandungan.
6. Membersihkan kotoran kucing
Parasit yang ditemukan pada kotoran kucing yang disebut Toxoplasma gondii dapat berbahaya bagi ibu hamil.
Paparan parasit ini dapat meningkatkan risiko keguguran atau lahir mati.
Bayi yang lahir dengan parasit ini dapat mengalami masalah kesehatan yang serius, termasuk kejang dan cacat mental.
Hal ini juga dapat menyebabkan masalah penglihatan.
7. Pemakaian bahan kimia
Selama kehamilan, disarankan untuk menghindari pembersihan rumah tangga biasa terutama yang mengandung bahan kimia tertentu.
Ada beberapa bahan kimia yang harus hindari selama kehamilan, karena bisa sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keguguran.
Baca Juga: Olahraga yang Aman untuk Ibu Hamil Tanpa Risiko Pada Janin, Jalan Kaki Sampai Pilates!
Di antaranya cat kuku dengan formaldehida, asbes, bisfenol kimia, produk berbasis timah. Beberapa kapur barus dan pembersih toilet mengandung zat yang disebut naftalena.
Paparan naftalena dalam jumlah yang sangat besar dapat merusak sel darah, menyebabkan kondisi yang disebut anemia hemolitik.
Gejala yang mungkin terjadi setelah terpapar naftalena dalam jumlah besar meliputi kelelahan, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan diare.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR