Nakita.id - Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan cairan lebih banyak daripada yang diperolehnya.
Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk anak-anak.
Anak-anak, terutama bayi dan anak balita, lebih rentan terkena dehidrasi karena mereka memiliki sistem yang belum sempurna untuk mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh.
Tanda-tanda dehidrasi pada anak bisa bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang umum terjadi pada anak yang mengalami dehidrasi:
Salah satu tanda awal dari dehidrasi pada anak adalah mulut kering.
Anak yang mengalami dehidrasi akan merasa haus dan mulutnya akan terasa kering.
Anak yang dehidrasi biasanya mengeluarkan air seni dalam jumlah yang lebih sedikit atau bahkan tidak mengeluarkan air seni sama sekali.
Jika anak Moms tidak buang air kecil dalam waktu yang lama, ini bisa menjadi tMoms bahwa ia mengalami dehidrasi.
Kulit yang kering dan tidak elastis adalah tanda lain dari dehidrasi pada anak.
Saat Moms mencubit kulit anak Moms, kulitnya seharusnya kembali ke posisi semula dalam waktu yang singkat.
Jika kulitnya kembali ke posisi semula dengan lambat atau bahkan tidak kembali sama sekali, ini bisa menjadi tanda bahwa anak Moms mengalami dehidrasi.
Anak yang mengalami dehidrasi juga bisa mengalami mata kering.
Mata kering terjadi ketika produksi air mata berkurang dan dapat menyebabkan iritasi dan ketidaknyamanan pada mata.
Nafas cepat atau sesak napas juga bisa menjadi tanda dehidrasi pada anak.
Ketika tubuh kekurangan cairan, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, termasuk paru-paru.
Hal ini dapat menyebabkan anak mengalami kesulitan bernapas atau merasa sesak napas.
Anak yang mengalami dehidrasi bisa merasa lelah atau lemas karena tubuhnya kekurangan cairan dan elektrolit.
Kurangnya cairan dalam tubuh dapat menyebabkan otot menjadi lelah dan membuat anak merasa lemas.
Anak yang mengalami dehidrasi juga bisa mengalami sakit kepala.
Kekurangan cairan dapat menyebabkan aliran darah ke otak menurun, yang dapat menyebabkan sakit kepala.
Jika Moms mencurigai anak Moms mengalami dehidrasi, segera berikan minuman yang mengandung elektrolit seperti air kelapa, minuman olahraga atau larutan oralit.
Baca Juga: Moms Bisa Mengetahui Gejala Dehidrasi Pada Anak Hanya dengan Mencubit Perut
Moms juga bisa memberikan minuman lain seperti air putih atau jus buah segar.
Pastikan juga anak Moms banyak beristirahat dan menghindari aktivitas fisik yang berat.
Namun, jika kondisi anak sudah terlalu parah, segera cari bantuan medis.
Anak yang mengalami dehidrasi parah harus dirawat di rumah sakit dan mungkin perlu diberikan cairan intravena.
Ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan anak mengalami dehidrasi, di antaranya:
Diare dan muntah dapat menyebabkan tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit.
Jika anak Moms mengalami diare atau muntah, pastikan dia minum banyak cairan agar tidak terjadi dehidrasi.
Anak yang berpartisipasi dalam olahraga atau aktivitas fisik yang berat dapat kehilangan banyak cairan melalui keringat.
Pastikan anak Moms minum banyak cairan saat beraktivitas fisik untuk mencegah dehidrasi.
Anak yang tinggal di daerah yang panas atau lembap dapat lebih rentan terkena dehidrasi.
Pastikan anak Moms minum banyak cairan dan menghindari aktivitas di luar ruangan saat suhu sangat panas.
Baca Juga: Waspadai 3 Tanda Bahaya Pada Anak. Dehidrasi The Silent Killer
Anak yang mengalami demam atau infeksi dapat kehilangan banyak cairan melalui keringat atau urin.
Pastikan anak Moms minum banyak cairan agar tidak terjadi dehidrasi.
Beberapa kondisi medis seperti penyakit ginjal atau diabetes dapat meningkatkan risiko anak mengalami dehidrasi.
Jika anak Moms memiliki kondisi medis yang memengaruhi keseimbangan cairan dalam tubuh, pastikan dia minum banyak cairan dan berkonsultasi dengan dokter untuk pengelolaan kondisi medisnya.
Kesimpulannya, dehidrasi pada anak dapat terjadi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diperolehnya.
Beberapa ciri-ciri dehidrasi pada anak meliputi mulut kering, kurangnya produksi air seni, kulit kering dan tidak elastis, mata kering, nafas cepat, kelelahan atau lemas, dan sakit kepala.
Jika Moms mencurigai anak Moms mengalami dehidrasi, segera berikan minuman yang mengandung elektrolit dan cari bantuan medis jika kondisi anak sudah terlalu parah.
Untuk mencegah dehidrasi pada anak, pastikan anak Moms minum banyak cairan, terutama saat suhu panas atau saat beraktivitas fisik yang berat.
Nah, itu dia Moms ciri-ciri anak dehidrasi.
Jangan sampai Si Kecil mengalaminya ya, Moms!
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: 3 Cara Mencegah Anak Dehidrasi Saat Diare
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR