Berdasarkan penjelasan Echa, di market day sendiri, anak-anak harus menjual makanan maupun minuman ke teman-teman, guru, serta orangtua.
Mulai dari produksi, mendesain kemasan, hingga memasarkan dan menjual hasil produksinya.
Setiap levelnya berbeda-beda tergantung usia anak di sekolah alam tersebut.
Bahkan, apa yang dijual di market day ini pun bervariasi.
Mulai dari minuman jahe, minuman kunyit, hingga memanen ayam.
Akhir kata, Echa menyebut bahwa ada satu poin yang membuatnya tertarik untuk memasukkan kedua anaknya di sekolah alam.
"Enggak sesekali anak harus diberi kepercayaan. Fokus ke kelebihannya dibanding kekurangannya," ungkap Echa.
Echa bahkan bercerita bahwa mulai dari kelas 1 SD, para siswa sudah diharuskan camping keluar tanpa dampingan orangtua. Untuk kelas 1 SD hanya satu malam saja, sedangkan kelas 5 SD selama lima hari.
"Makan juga harus nyari sendiri, belajar menyelam, menyeberang. Sebenarnya banyak banget pelajaran yang diambil bukan dari alam, tapi dari sekitar kita," ujarnya.
"Jadi, anak bisa percaya diri, mengontrol diri, sama tanggung jawab," tutupnya.
Semoga artikel diatas bermanfaat ya, Moms dan Dads.
Baca Juga: PTM atau PJJ? Orangtua Memilih Metode Pembelajaran Ini yang Dinilai Lebih Efektif di Masa Pandemi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR