"Kalau selama ini di sekolah kita belajar dengan teman di sekolah. Tapi ketika mereka keluar, mereka akan bertemu dengan orang lain, dengan publik. Jadi, social skill yang mereka pelajari harus mereka terapkan," jelas Frida.
Selain itu, dari kegiatan study tour ini, diharapkan anak juga bisa belajar tentang time management.
Yakni, mengikuti itinerary yang sudah disiapkan serta jadwalnya.
"Lalu, mereka juga harus dalam satu grup dan mendengarkan group leader, dan sebagainya," sebut Frida lagi.
Tak sampai di situ. Frida juga menyampaikan, dari kegiatan study tour ini diharapkan anak dapat mengembangkan apa yang sudah dipelajarinya di sekolah.
"Terakhir, kita juga mengajak anak-anak ke Taman Mini. Apa yang kita lakukan? Kita minta mereka untuk mengaitkannya dengan Pendidikan Pancasila," cerita Frida.
"Karena temanya tentang Indonesia, nyambung banget dengan anjungan-anjungan yang mereka datangi. Mereka harus membuat laporan apa yang mereka lihat di lapangan, dikaitkan dengan apa yang mereka pelajari di kelas," lanjutnya menceritakan.
Jadi, lanjut Frida, bukan hanya life skill saja, tapi academic skill anak semakin dikembangkan.
"Lalu, mereka harus menampilkan atau mempresentasikan apa yang mereka lihat di sana," ucapnya.
Terakhir adalah sebagai bahan untuk evaluasi, khususnya untuk anak yang ada di tingkatan lebih besar.
"Untuk kelas yang lebih besar, setiap kali kita adakan kegiatan, kita selalu meminta anak untuk mengevaluasi," kata Frida.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Jika Anak Tidak Mendapatkan Pendidikan Sejak Dini? Ini Jawaban Kepala Sekolah
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR