"Dari situlah saya mulai berpikir untuk mempelajari ilmu laktasi lebih dalam, agar ibu-ibu di Indonesia juga sadar pentingnya ASI dan bisa menyusui dengan baik," ujar dr. Ameetha.
dr. Ameetha menekankan bahwa menyusui itu sangat penting untuk tumbuh kembang anak.
"ASI eksklusif atau pemberian ASI saat menyusui itu sangat penting sekali untuk tumbuh kembang bayi, karena kandungan nutrisi ASI itu sudah disesuaikan dengan kebutuhan bayi sejak bayi lahir," terangnya.
Sebagai informasi, setelah bayi lahir, ASI yang keluar masih berupa kolostrum dimana isi antibodinya lebih banyak dan lebih dibutuhkan oleh bayi baru lahir.
Ketika bayi berusia 3-5 hari, ASI mengalami peralihan ke ASI mature.
Warnanya pun berubah dari kekuningan (kolostrum) menjadi agak putih kemudian putih sepenuhnya.
Selain itu, sesi awal di ASI mature dinamakan foremilk yang isinya lebih untuk melepas dahaga dan memenuhi kebutuhan cairan bayi.
Sementara sesi akhir di ASI mature dinamakan hindmilk, yang isinya lebih banyak kandungan lemaknya untuk mengenyangkan sekaligus meningkatkan berat badan bayi.
dr. Ameetha mengatakan bahwa stunting itu pada dasarnya adalah kekurangan gizi yang nanti akan berdampak pada tinggi badan anak.
"Nah dengan ASI ini, anak itu akan terlindungi dari stunting ya. Tentunya harus diberikan pembekalan ilmu untuk orangtuanya, karena pemberian ASI itu kan banyak. Dari teknik pemberiannya, posisi dan pelekatan menyusuinya, kemudian juga bagaimana sih kalau nanti orangtuanya bekerja, pemberian ke bayi bagaimana yang benar. Agar bayi tetap dapat ASI dan juga, ibu bisa menyusui hingga bayi berusia dua tahun," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Benarkah Ada Dampak Buruk Saat Ibu Menyusui Makan Pedas? Simak Faktanya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR