2. Berada di lingkungan perokok
Bayi yang tinggal di lingkungan perokok bisa meningkatkan risiko merokok.
Para ahli menilai kalau mengorok pada bayi disebabkan oleh iritasi atau inflamasi saluran pernapasan.
3. Susu formula
Beberapa penelitian menunjukkan kalau ASI bisa mengurangi anak ngorok.
Sementara bayi yang mengonsumsi susu formula lebih besar kemungkinan mengorok.
4. Kondisi saat lahir
Kondisi saat lahir bisa berpengaruh pada bayi ngorok.
Sebut saja rahang kecil hingga anak mengalami down syndrome.
Dikutip dari New York Times, meski jarang ditemui, ngorok pada anak, terutama yang obesitas juga bisa disebabkan karena sleep apnea.
Para ahli mengatakan prevalensi sleep apnea pada anak sekitar 1-3 persen.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR