Nakita.id - Kenali penyebab bayi ngorok saat tidur, apakah normal Moms?
Tidur bayi yang nyenyak adalah impian setiap orangtua.
Namun, seringkali orangtua merasa khawatir ketika mendengar bayi mereka mengorok saat tidur.
Meskipun ngorok pada bayi umumnya dianggap sebagai hal yang normal, tetapi dalam beberapa kasus, ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Nakita akan membahas fenomena bayi ngorok saat tidur, mengapa hal ini terjadi, dan kapan kita harus memperhatikan lebih serius terhadap ngorok yang terus-menerus atau disertai gejala lain.
Dengan pemahaman yang lebih baik, Moms dapat memberikan perhatian yang tepat untuk kesehatan tidur bayi kita.
Melansir dari laman Sleep Foundation, berikut adalah beberapa penyebab bayi ngorok yang perlu Moms ketahui.
1. Deviasi Septum
Tulang dan tulang rawan membangi lubang hidung menjadi dua yang disebut septum.
Kondisi ini mungkin membuat bayi mengalami kesulitan berpanas melalui hidung.
Alhasil, si Kecil mengorok saat tidur.
Baca Juga: Terobosan Revolusioner! Rahasia Ampuh Mengatasi Ngorok Saat Tidur dalam Semalam
2. Berada di lingkungan perokok
Bayi yang tinggal di lingkungan perokok bisa meningkatkan risiko merokok.
Para ahli menilai kalau mengorok pada bayi disebabkan oleh iritasi atau inflamasi saluran pernapasan.
3. Susu formula
Beberapa penelitian menunjukkan kalau ASI bisa mengurangi anak ngorok.
Sementara bayi yang mengonsumsi susu formula lebih besar kemungkinan mengorok.
4. Kondisi saat lahir
Kondisi saat lahir bisa berpengaruh pada bayi ngorok.
Sebut saja rahang kecil hingga anak mengalami down syndrome.
Dikutip dari New York Times, meski jarang ditemui, ngorok pada anak, terutama yang obesitas juga bisa disebabkan karena sleep apnea.
Para ahli mengatakan prevalensi sleep apnea pada anak sekitar 1-3 persen.
Anak yang mengidap sleep apnea tentunya akan memiliki kualitas tidur yang buruk dan mengalami rasa kantuk yang berat di siang hari.
Tak hanya itu, pertumbuhan memori, perkembangan kognitif, kemampuan belajar, serta IQ anak bisa menurun.
Namun, jika segera mendapat penanganan, pertumbuhan anak dapat pulih kembali.
Dokter spesialis gangguan tidur pada anak, dr David Gozal menuturkan jika kondisi ini tidak ditangani dengan segera, maka dapat memicu kerusakan pada sejumlah organ dan sistem di tubuh anak.
"Anak-anak yang sering dan mendengkur dengan keras pada usia dini berpotensi memiliki prestasi akademik yang lebih rendah di kemudian hari, meskipun masalah mendengkurnya telah diselesaikan," kata dr Gozal.
Nah, itu tadi adalah sejumlah informasi penyebab anak tidur mengorok.
Semoga bermanfaat, Moms!
Baca Juga: Ibu Hamil Ngorok Saat Tidur, Waspadai Jadi Tanda dari Kondisi Kesehatan Janin yang Terganggu
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR