Selain itu, peran dr. Ruswantriani yang lainnya adalah dimana dirinya harus melawan berbagai stigma yang adalah merupakan kata-kata dari orangtua.
"Itu juga yang memang menjadi tantangan untuk kita meluruskan hoaks-hoaks itu, karena memang banyak juga yang enggak benar," kata dr. Ruswantriani menjelaskan.
Menurut dr. Ruswantriani, tantangan sulit yang pernah dijalankannya adalah ketika memberikan kabar atau keputusan yang kurang baik atau tidak diharapkan pasien. Lalu, ditolak mentah-mentah oleh pasien.
"Padahal, kita mungkin sebenarnya tahu bahwa sebenarnya kalau pasien enggak memilih itu, karena itu akan membahayakan buat dia sendiri dan juga bayinya. Tetapi kan semua pasien itu ada keterbatasannya," ungkap dr. Ruswantriani.
"Kadang dengan perbedaan tingkat pemahaman, perbedaan adat istiadat, perbedaan cara mengambil keputusan itu sangat berpengaruh," lanjutnya bercerita.
Biasanya dr. Ruswantriani mengajak diskusi bersama dengan pasien, juga menerangkan dengan rinci dan baik agar dapat dipahami.
"Tetapi memang itu butuh suatu kesabaran. Butuh suatu usaha bagaimana akhirnya mereka (pasien) bisa memahami apa yang kita sarankan kepada mereka," ujarnya.
"Itu sebenarnya adalah suatu keputusan yang InsyaAllah akan baik untuk dirinya dan juga bayinya," lanjutnya berharap.
dr. Ruswantriani menekankan bahwa dokter obgyn juga seorang manusia, yang mana sering merasa kelelahan secara fisik dan mental. Terlebih, jika sudah berkeluarga.
"Yang pertama adalah, selalu kita terapkan pola makan yang baik dan bagaimana pun, kalau bisa, berolahraga dan tidur cukup," sebutnya.
Hal ini sangat penting bagi dokter obgyn, karena membutuhkan stamina yang baik untuk bekerja termasuk membantu proses persalinan.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR