Nakita.id - Sperma adalah sel reproduksi pria yang berperan penting dalam proses pembuahan sel telur wanita.
Namun, tidak semua sperma memiliki potensi yang sama untuk berhasil membuahi sel telur.
Membedakan sperma subur dan tidak subur penting dalam memahami faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuburan pria.
Artikel ini akan menjelaskan cara membedakan sperma subur dan tidak subur serta faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Sperma yang subur memiliki beberapa karakteristik yang dapat memengaruhi peluang pembuahan yang berhasil:
1. Konsentrasi Sperma yang Tinggi
Konsentrasi sperma, juga dikenal sebagai jumlah sperma per mililiter ejakulat, biasanya lebih tinggi pada sperma yang subur. Umumnya, jumlah sperma lebih dari 15 juta per mililiter dianggap sebagai konsentrasi sperma yang subur.
2. Morfologi yang Baik
Morfologi mengacu pada bentuk fisik sperma. Sperma dengan bentuk kepala, leher, dan ekor yang normal lebih cenderung subur.
Kehidupan berbagai faktor, termasuk genetika dan gaya hidup, dapat memengaruhi morfologi sperma.
3. Motilitas yang Baik
Motilitas mengukur kemampuan sperma untuk bergerak menuju sel telur. Sperma yang subur memiliki motilitas yang baik, dengan kemampuan berenang dengan cepat dan lurus menuju tujuannya.
4. Volume Ejakulat yang Memadai
Volume ejakulat mengacu pada jumlah cairan yang dikeluarkan selama ejakulasi. Volume yang memadai, biasanya sekitar 1,5 hingga 5 mililiter, dapat membantu menjaga sperma tetap hidup dan bergerak.
Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kesuburan Sperma:
- Usia: Kesuburan sperma umumnya menurun seiring bertambahnya usia pria, terutama setelah usia 50 tahun.
- Gaya Hidup: Kebiasaan seperti merokok, mengonsumsi alkohol berlebihan, dan kekurangan olahraga dapat mempengaruhi kualitas sperma.
- Paparan Racun Lingkungan: Paparan bahan kimia beracun atau lingkungan yang terkontaminasi dapat merusak sperma.
- Gangguan Kesehatan: Penyakit seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau penyakit menular seksual dapat mempengaruhi kesuburan sperma.
- Obesitas: Berat badan berlebih dapat berdampak pada hormon dan produksi sperma.
- Stres: Stres kronis dapat mempengaruhi produksi sperma dan kualitas sperma.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Sperma Encer Membuat Susah Hamil? Ini Penjelasannya
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR