Nakita.id - Stunting pada anak tidak boleh diabaikan begitu saja dan harus segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Dampak stunting tidak hanya berpengaruh pada kesehatan anak, namun juga tumbuh kembangnya.
Pencegahan dan penanganan stunting tentunya dapat dilakukan sejak dini.
Dilansir dari Nakita, Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu program kesehatan masyarakat di Indonesia yang telah berhasil mengatasi berbagai masalah kesehatan, termasuk upaya untuk mencegah dan menangani stunting pada anak-anak.
Melansir dari GridHEALTH, salah satu fasilitas kesehatan yang mudah didatangi oleh masyarakat untuk memastikan kondisi kesehatan bayi adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Tempat ini juga bisa menjadi pemberhentian awal dalam tahap skrining stunting pada anak.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, dikutip dari laman Sehat Negeriku menekankan, bahwa pemeriksaan di Posyandu merupakan bagian dari langkah menurunkan stunting.
Di Posyandu, kegiatan penanganan stunting yang dilakukan oleh para kader kesehatan antara lain:
Terdapat program yang dilakukan untuk memantau pertumbuhan anak, menimbang berat dan mengukur tinggi badan.
Selain itu, kader kesehatan juga melihat perkembangan anak dan memastikan kelengkapan imunisasi anak.
Orangtua perlu tahu, bahwa pada bulan-bulan tertentu seperti Februari dan Agustus, Posyandu bertugas memberikan kapsul vitamin A kepada anak.
Baca Juga: Kenali Penyebab Anak Stunting Selain karena Faktor Gizi Buruk
Penanganan stunting yang dilakukan di Posyandu selanjutnya adalah pemberian makanan tambahan, untuk melengkapi kebutuhan gizi anak.
Biasanya diberikan dengan menu yang berbeda-beda, tentu dengan nilai nutrisi yang baik dan dibuat dari bahan-bahan segar.
Ini rata-rata dilakukan dengan durasi selama satu bulan lebih, tepatnya sekitar 90 hari.
Kader Posyandu akan memberikan penyuluhan juga, supaya anak mendapatkan asupan makanan bergizi sesuai kebutuhannya saat ada di rumah.
Program lain dalam upaya mencegah stunting yang dilakukan di Posyandu adalah memberikan tablet tambah darah.
Bila tiga hal sebelumnya dilakukan pada balita, khusus yang satu ini fokus dilakukan kepada remaja putri 1 tablet seminggu sekali.
Sedangkan pada wanita hamil, konsumsi TTD disarankan untuk diminum 1 tablet setiap hari, minimal 90 tablet selama kehamilan.
Pasalnya, anemia baik yang terjadi pada remaja putri ataupun ketika hamil, dapat memengaruhi gizi anak tidak tercukupi, sehingga risiko stunting meningkat.
Sementara itu, apa saja kegiatan lainnya di Posyandu mencegah stunting?
Melansir dari laman Kemenkes, Posyandu memiliki kegiatan untuk memberantas stunting.
1. Penimbangan bayi dan balita
Baca Juga: Enak dan Bergizi, Berikut Ide Menu PMT Stunting yang Mudah Dibuat di Rumah
2. Pengukuran tinggi dan lingkar kepala bayi dan balita
3. Pemantauan melalui KMS (Kartu Menuju Sehat)
4. Pemberian kapsul vitamin A
5. Pemberian makan bayi, balita dan ibu hamil
6. Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
7. Pendidikan gizi
8. Tablet tambah darah untuk mencegah anemia
9. Imunisasi
10. Penyuluhan kelas ibu hamil
Upaya pencegahan stunting lain yang bisa dilakukan lewat Posyandu adalah pemberian obat cacingan dan obat diare.
Selain itu juga ada pengecekan sanitasi dari dan perilaku hidup bersih dalam rumah tangga.
Baca Juga: Tips Makan Anak Stunting, Jangan Sembarangan Pilih Makanan Si Kecil!
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR